Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rekonsiliasi ala Jokowi Tak Tertolak Prabowo?

13 Juli 2019   19:33 Diperbarui: 13 Juli 2019   19:35 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com

Apapun pastinya pertemuan dua orang tokoh besar ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia di lima tahun mendatang. Yakni pertemuan antara Jokowi dan Prabowo di tengah-tengah kesibukan dan agenda dari masing-masing seperti yang dijelaskan oleh Bapak Jokowi di awal beliau bicara saat pertemuan tersebut.

Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (13/7/2019) pertemuan ini terjadi tentu karena ada kesepakatan terlebih dahulu di antara kedua belah pihak. Apakah akan ketemuan di kediamannya Prabowo, atau di Istana Negara, atau pilihan ketemuan di MRT?

Dan ternyata ketemuannya memilih di MRT. Tepat pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB di atas MRT.

Tapi jika melihat gagasan pertemuan ini, boleh dibilang dominan seorang Jokowi sangat kelihatan. Dan cara-cara beliau ketika ingin mendapatkan suatu hal apalagi supaya program pemerintahannya bisa berjalan dengan lancar, maka cara-cara Jokowi boleh dibilang tak terduga. Langkahnya seorang Jokowi selalu didepan dan kita sulit menebak langkah kemana yang beliau ambil.

Seperti waktu memimpin di Solo sama seperti memimpin di DKI Jakarta, khususnya untuk meminta relokasi warga dari kali bantaran ke tempat yang sudah Jokowi siapkan atau programkan. Tampak cara-cara pendekatan yang persuasif seperti mengajak makan bersama sambil diskusi membahas masalah tanah dan perpindahan tersebut. Bahkan jika tidak selesai dalam satu kali pertemuan, masih dilakukan dengan pertemuan-pertemuan berikutnya.

Berbekal pengalaman itu, cara-cara persuasif dan  non formal menjadi pilihan yang brilian. Khususnya untuk bisa mewujudkan pertemuan bersejarah ini, antara Jokowi dan Prabowo usai pilpres yang tensinya begitu kuat.

Meskipun akhirnya pihak ataupun pendukung Prabowo-lah yang paling bersuara keras bahkan mengajukan sejumlah syarat-syarat untuk bisa mewujudkan pertemuan tersebut terjadi. Seperti meminta supaya kepulangan Rizieq menjadi bagian dari syarat rekonsiliasi atau pertemuan tersebut.

Tapi lagi-lagi langkah Jokowi seakan selalu sudah berada di depan. Bagaimana mewujudkan adanya pertemuan ini, Jokowi sudah memberikan sejumlah ide-ide atau gagasan yang tidak bisa ditolak oleh Prabowo saat beliau berada di Bali di sela-sela peninjauan revitalisasi Pasar Sukawati, Gianyar, yakni soal pilihan tempat ketemuannya.

Beliau menyebut, dimanapun bisa bertemu, bisa dengan naik kuda, bisa di Yogya, bisa naik MRT. Dengan pilihan tersebut seakan menjadi sebuah tawaran dan feeling seorang Jokowi yang super kencang. Bahwa suatu saat Prabowo pasti akan segera memutuskan untuk bertemu dengan nya.

Dan jika Prabowo mengamini untuk bertemu, maka pilihan yang paling tepat yang pasti akan disambar oleh Prabowo adalah pilihan untuk bertemu di MRT. Sehingga terhadap ide Jokowi tersebut, Prabowo sulit untuk berkata tidak.

Akhirnya seperti yang kita lihat sekarang, pertemuan tersebut-pun jadi. Meskipun akhirnya banyak pendukungnya Prabowo bersuara keras bahkan ada juga yang akhirnya pasrah dan menyerahkan sepenuhnya pilihan tersebut kepada Prabowo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun