Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... A Nurse

Wanita Muslim. Menulis untuk Menyenangkan Hati, Melegakan Fikiran. Purna Nusantara Sehat team Batch 2 dan Nusantara Sehat Individu VII Kemenkes RI. ## Perawat di RS milik Kementerian Kesehatan RI 2019-sekarang. email: rinta.write@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Pengepungan Bukit Duri Bikin Penonton Bergidik Ngeri

27 Agustus 2025   18:07 Diperbarui: 27 Agustus 2025   18:07 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: screenshot Prime Vidio

Baru saja menonton film Pengepungan di Bukit Duri di aplikasi Prime Vidio. Rasanya gemetar. Ngeri asli. Latar Jakarta, namun masih suasana kerusuhan seperti tahun 1998. Di kisahkan Jakarta pada tahun 2027.

Namun di tahun itu Indonesia tampak terpuruk ya. Suasananya suram, stasiun kereta amburadul, keretanya juga jelek sekali banyak coret-coretan(vandalisme). Dan tidak mencerminkan Indonesia banget, karena  dikisahkan tentang anak-anak SMA yang brandal.

Tidak di rekomendasikan untuk ditonton orang dibawah 18 tahun ya. Karena berisi kekerasan, darah, dan ungkapan kasar. Edwin seorang guru pangganti. Mengajar di Sekolah area Duri. Katanya ini sekolah buangan bagi anak-anak nakal. Namun kilas balik seorang Edwin adalah seorang Tionghoa yang dirinya dan kakak perempuannya pandai menggambar. Pada tahun 2009 kala mereka masih SMA. Kerusuhan datang masyarakat yang bermata sipit atau 'Cina' diincar. Termasuk Edwin dan kakak perempuannya. Di depan Edwin kakaknya di rudapaksa orang-orang tak dikenal.

**

Edwin jadi guru pengganti dengan para siswa yang sebagian besar brandal. Terutama Jefri dan Genk nya. Jefri mulai terpantik kesal dan emosi ketika Edwin membicarakan keluarga Jefri. Karena Jefri sangat tidak bisa diatur. 

Jefri ketua genk brandal ini. Mereka berbuat tindakan kriminal bahkan sampai membunuh banyak orang. Jefri bahkan tidak segan membunuh anggota genk nya sendiri jika gelagatnya mencurigakan untuk berkhianat.

Sepulang dari bar Edwin dan teman guru perempuannya diserang orang tak dikenal. Namun Edwin bisa membela diri dan memberi luka di paha kanan penyerang. Namun Edwin tahu ini adalah ulah Jefri. Maka Jefri bilang ke kepala sekolah sehingga Jefri di keluarkan dari sekolah.

Saat hari libur, Edwin ke sekolahan untuk menyiapkan ruangan jelang 17agustus. Mengajak Kristho anak kelas yang pintar menggambar. Edwin sebenarnya mencari anak kakak nya. Kakaknya hamil setelah kejadian rudapaksa kala itu. Sempat di rawat namun kehilangan jejak anaknya. Dan Edwin merasa Kristho lah keponakannya yang hilang, karena anak itu pandai menggambar.  Padahal saat di konfirmasi pada anaknya, Kristho sama sekali tidak ada keturunan darah Tionghoa seperti yang Edwin kira.

Mengetahui ada Edwin, Guru Perempuan, Kristho dan Rangga ada di sekolah. Jefri dan genk nya mengepung guru itu di sekolah. Jefri membawa parang dan senjata lainnya. Sampai ternyata di saat itu pula ada kerusuhan. Edwin dan Jefri tawar menawar akan keluar. Beberapa kali di 'kadali' Edwin. Jefri habis kesabaran dan mengambil mesin pembakar untuk membuka kunci besi. Terjadi kejar-kejaran.

Terjadi adegan manusia yang dibakar dalam api. Adegannya bikin bulu kuduk merinding ngeri. Karena keberingasan sosok Jefri. Beberapa teman terbunuh. Akhirnya Edwin dan Jefri bertarung sengit. Saling dorong kasar, melukai, memukul. Dan terakhir Jefri kalah dan tebunuh secara mengenaskan.

Kerusuhan datang dan menyerang sekolah. Edwin yang berwajah sipit ini pun diserang karena 'Cina'. Edwin membawa Handphone Jefri. Berisi banyak rekaman saat Jefri membunuh orang. Dalam Vidionya Jefri bilang kalau dia anak dari ibu Cina yang diperkosa, dan ia tidak tahu bapaknya yang mana. Saat itulah Edwin tahun bahwa Jefri lah Keponakan yang ia cari selama ini. Namun sudah meninggal dengan cara tragis akibat berkelahi dengannya.

Sebuah mobil tiba-tiba datang dan menolong Edwin pergi dari sergapan kerusuhan masyarakat kala itu. Haah. Film ini membuatku hembuskan nafas panjang. Karena benar-benar unsur kekerasan yang ditonjolkan. Untuk unsur keluarganya sendiri disisipkan secara halus di dalamnya. Taburan kata kotor yang diucapkan berulang, cukup mengganggu bagiku.

Namun ya cukup dinikmati sekali tonton saja untuk film ini.. Dalam Film ini hikmah yang bisa di petik adalah pentingnya peran keluarga dan memilih sekolah yang baik maka pergaulan pun akan baik. Bagaimana menurut Kompasianer? Apakah sudah menonton film Pengepungan di Bukit Duri juga?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun