Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... A Nurse

Wanita Muslim. Menulis untuk Menyenangkan Hati, Melegakan Fikiran. Purna Nusantara Sehat team Batch 2 dan Nusantara Sehat Individu VII Kemenkes RI. ## Perawat di RS milik Kementerian Kesehatan RI 2019-sekarang. email: rinta.write@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rojali dan Rohana yang Penting Kumpul di Mall

28 Juli 2025   18:03 Diperbarui: 28 Juli 2025   18:03 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pribadi. by Canva Ai

Mendengar kata Rojali. Jangan kan gen Z aku pribadi yang kaum milenial justru belum pernah dengar kata Rojali alias Rombongan Jarang Beli untuk julukan orang yang sering kumpul di mall. Julukan yang eksis di tahun 2000 an katanya, dan saat tahun itu aku masih berusia 7 tahun. Jadi mungkin memang sedang sibuk main masak-masakan ya. Yang aku tahu nama Rojali itu seperti nama tokoh betawi di sinetron-sinetron lama ya. Bang Rojali!

Semasa kecil aku sering mendengar perbincangan Mama ku dengan saudaranya. Misal yuk main ke Mall untuk melihat-lihat saja... nah apakah ini juga disebut Rojali? Karena memang kita hanya jalan-jalan melihat-lihat tas, sepatu atau baju tidak beli. Sepulang dari Mall kita membeli camilan yang ada di pinggiran pintu keluar Mall.

Dewasa ini, kala sudah memiliki anak aku termasuk yang jarang beli barang jika di Mall ya. Lebih ke tujuan lain.. misalnya makan siang dengan keluarga, bertemu seseorang untuk berdiskusi, atau nonton bioskop. Ada yang dibeli namun berupa makanan, atau tiket bioskop. 

Jalan-jalan di Mall saat membawa anak-anak, ketika anak sedang berulang tahun misalnya membawa anak-anak ke playground (tempat bermain) menjadi kesenangan sendiri. Berada di Mall cukup membuat refresh pikiran khususnya ibu-ibu. Karena ibu-ibu sangat menyukai berbagai pemandangan baru yang ada di luar, karena rutinitas misalnya di rumah terus, atau di kantor terus. Jalan-jalan ke Mall melihat benda sekitar yang jauh-dekat bisa jadi alternatif untuk melatih otot mata yang lelah karena terlalu sering terpapar pancaran cahaya dari gawai.

Sebutan Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) mengapa bisa terjadi lagi ya? Apakah karena Mall tampak selalu ramai tapi penjualan tetap lesu.. atau kini Mall alih fungsi menjadi tempat kuliner daripada tempat berbelanja barang?

Ya, melihat kondisi saat ini banyaknya pemutusan hak kerja. Menjadikan Mall sekedar tempat 'kabur' sejenak dari kepenatan. Sekedar duduk santai sambil pesan 1 minuman. Lalu kembali pulang. Tidak menjadi daya tarik seperti sebelumnya 'belanja apapun harus di mall' karena saat ini banyak sekali pilihan membeli barang. Beli kebutuhan sehari-hari bisa di mini market (dekat rumah), beli baju bisa di toko baju (mumpung diskon), beli kebutuhan pokok bisa di pasar.. atau jika ingin lebih modern bisa di minimarket yang menjual sayur-mayur dan ikan sudah ada.

Faktor ekonomi yang membuat masyarakat saat ini lebih selektif membelanjakan uang nya. Memilih mana yang primer dan tersier. Apa yang dibutuhkan lebih diutamakan untuk dibeli misal makanan pokok, kebutuhan sehari-hari. Sedangkan pakaian jika masih baik masih bisa dipakai berulang. Atau di moment tertentu ada saatnya membelanjakan kebutuhan sandangnya. 

Terpaparnya informasi digital yang meluas mengenai cara mengelola keuangan dengen persentase tertentu. Berapa persen yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan pokok, berapa persen hiburan dan lainnya. Dampaknya bisa saja membuat pemilik gerai di Mall mendapati penurunan penjualan drastis. Positifnya tetap stabil penjualan kuliner di sekita mall dan makin baik interaksi sosial antar masyarakat.

Rojali dan Rohana tidak terjadi jika keuangan masyarakat stabil dan lapangan pekerjaan terbuka luas. Sungguh keinginan belanja tiap orang pasti ada, hanya saja menyesuaikan kondisi keuangan pada masing-masing orang. Lebih bahaya justru ketika kita tidak memiliki uang namun memaksakan hidup boros menggunakan pinjaman online. Nantinya akan menjadi boomerang bagi diri sendiri :')

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun