Pagi itu aku membaca thread dari seorang dokter. Ia bercerita pasiennya sudah siap dioperasi, alat siap, tim dokter juga sudah siap. Tak berapa lama sebelum dilakukan pembiusan si pasien berucap, "Dok setengah jam lalu saya makan pisang goreng satu". Maka operasi hari itu batal.
Hal ini mengingatkan aku dengan pengalamanku saat bertugas di ruang rawat inap. Saat itu kebetulan shift sore dan aku PJ Shift sore saat itu. Ada salah satu pasien usia sekitar 26 tahun akan dilakukan operasi Craniotomi. Pasien orang daerah Sumatera Utara. Sudah kami edukasi untuk puasa 6 jam dan sudah diedukasi jam berapa akan berangkat ke ruang operasi.Â
Lima belas menit sebelum berangkat ibu pasien berucap... "Tadi sempat ku kasih makan roti satu potong, Sus... habis kasian anakku lapar..." gemparlah saat itu. Dan aku yang harus lapor ke operator yang akan melakukan operasi tentang kejadian ini. Dokter datang keruangan dan mengedukasi si ibu. Operasi pun batal.
Lalu kenapa ya istilahnya hanya nila setitik, rusak susu sebelanga? Tim operasi sudah siap peralatan untuk pasien A, ruangan post operasi juga sudah di booking tapi jadi batal.Â
"Kan makannya makan kecil doang!" Loh.. jelas tidak bisa diremehkan! Ini dia alasannya:Â
Untuk mengurangi risiko komplikasi seperti muntah dan aspirasi (masuknya cairan lambung ke paru-paru) saat pasien tidak sadar. Hal ini penting karena saat dibius, refleks tubuh seperti menelan dan batuk bisa terhenti, sehingga jika ada makanan atau cairan di lambung, bisa masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan masalah serius.Â
Saat dalam keadaan dibius, utamanya bius umum (total) maka segala fungsi dan kerja tubuh menurun. Termasuk gerakan peristaltik organ pencernaan dan refleks menelan otot. Sehingga jika ada benda padat (makanan) atau cairan bisa keluar lagi (muntah) dan ini bisa masuk ke paru-paru. Air putih diperbolehkan maksimal hanya 2 jam sebelum operasi, makanan lainnya stop. Puasa pun hanya 6 jam.Â
Jika hal di atas terjadi. Ternyata pasien tak jujur misal padahal ia sudah makan sebelum tindakan operasi. Terjadi muntah. Maka tentu operasi tak akan berjalan lancar, karena dokter dan team akan fokus untuk menyelesaikan muntah yang terjadi dan mencegah keparahan/risiko kematian (masuknya cairan ke organ paru). Akhirnya operasi tidak maksimal malah jadinya batal operasi juga.