Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... A Nurse

Wanita Muslim. Menulis untuk Menyenangkan Hati, Melegakan Fikiran. Purna Nusantara Sehat team Batch 2 dan Nusantara Sehat Individu VII Kemenkes RI. ## Perawat di RS milik Kementerian Kesehatan RI 2019-sekarang. email: rinta.write@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Operasi Batal karena Pasien Lupa Puasa? Ini Alasannya

13 Juli 2025   07:35 Diperbarui: 14 Juli 2025   12:20 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasien rumah sakit. (Freepik)

Pagi itu aku membaca thread dari seorang dokter. Ia bercerita pasiennya sudah siap dioperasi, alat siap, tim dokter juga sudah siap. Tak berapa lama sebelum dilakukan pembiusan si pasien berucap, "Dok setengah jam lalu saya makan pisang goreng satu". Maka operasi hari itu batal.

Hal ini mengingatkan aku dengan pengalamanku saat bertugas di ruang rawat inap. Saat itu kebetulan shift sore dan aku PJ Shift sore saat itu. Ada salah satu pasien usia sekitar 26 tahun akan dilakukan operasi Craniotomi. Pasien orang daerah Sumatera Utara. Sudah kami edukasi untuk puasa 6 jam dan sudah diedukasi jam berapa akan berangkat ke ruang operasi. 

Lima belas menit sebelum berangkat ibu pasien berucap... "Tadi sempat ku kasih makan roti satu potong, Sus... habis kasian anakku lapar..." gemparlah saat itu. Dan aku yang harus lapor ke operator yang akan melakukan operasi tentang kejadian ini. Dokter datang keruangan dan mengedukasi si ibu. Operasi pun batal.

Lalu kenapa ya istilahnya hanya nila setitik, rusak susu sebelanga? Tim operasi sudah siap peralatan untuk pasien A, ruangan post operasi juga sudah di booking tapi jadi batal. 

"Kan makannya makan kecil doang!" Loh.. jelas tidak bisa diremehkan! Ini dia alasannya: 

Untuk mengurangi risiko komplikasi seperti muntah dan aspirasi (masuknya cairan lambung ke paru-paru) saat pasien tidak sadar. Hal ini penting karena saat dibius, refleks tubuh seperti menelan dan batuk bisa terhenti, sehingga jika ada makanan atau cairan di lambung, bisa masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan masalah serius. 

Dokumentasi pribadi via Canva AI
Dokumentasi pribadi via Canva AI

Saat dalam keadaan dibius, utamanya bius umum (total) maka segala fungsi dan kerja tubuh menurun. Termasuk gerakan peristaltik organ pencernaan dan refleks menelan otot. Sehingga jika ada benda padat (makanan) atau cairan bisa keluar lagi (muntah) dan ini bisa masuk ke paru-paru. Air putih diperbolehkan maksimal hanya 2 jam sebelum operasi, makanan lainnya stop. Puasa pun hanya 6 jam. 

Jika hal di atas terjadi. Ternyata pasien tak jujur misal padahal ia sudah makan sebelum tindakan operasi. Terjadi muntah. Maka tentu operasi tak akan berjalan lancar, karena dokter dan team akan fokus untuk menyelesaikan muntah yang terjadi dan mencegah keparahan/risiko kematian (masuknya cairan ke organ paru). Akhirnya operasi tidak maksimal malah jadinya batal operasi juga.

Dokumentasi pribadi via Canva AI
Dokumentasi pribadi via Canva AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun