Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meminta Kebijakan Presiden Jokowi untuk Batasan Umur Honorer K2

22 September 2018   22:46 Diperbarui: 25 September 2018   09:29 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang teman akrab saya, bertandang ke rumah untuk menyaksikan pertandingan U-16 AFC Cup 2018, yang mempertemukan Timnas Indonesia melawan Timnas Iran di Stadion Bukit Abdul Jalil, Malaysia.

Kebetulan tv swasta nasional yang memegang hak siar event ini mengacak siaran teristorialnya, maka saya pun mencoba searching di Satelit Asiasat-5 barangkali ada chanel yang menyiarkan pertandingan tersebut. Dengan bermodalkan Digital Parabola MPEG-4 support bisskey, saya pun ternyata berhasil me-lock salah satu feeder.

Kamipun menyaksikan pertandingan kejuaraan sepakbola usia belia tersebut dengan gambar format HD yang sangat tajam. Sesekali kami bersorak layaknya di stadion tanpa menghiraukan tetangga. Tetangga pun tak kaget lagi karena kami sudah terbiasa melakukan hal yang demikian. 

Beruntung Timnas Indonesia berhasil membenamkan Timnas Iran dengan skor 2-0. Kami pun merasa lega walaupun masih kurang puas dengan penampilan Timnas Indonesia yang masih kurang padu.

Disela-sela istirahat, teman saya tersebut berkata dengan nada emosi: "Tahun depan saya tidak mau milih Jokowi lagi. Kalau tak Prabowo, golput sajalah. Kepada orang tua saya pun di kampung sudah saya bilang demikian", kata beliau dengan nada kesal.

"Mengapa begitu, selama ini kan Lae pengagum Jokowi", kata saya menanggapi dengan senyum.

"Tak lagilah, saya kesal. Masa' saya tidak bisa ikut daftar CPNS hanya karena umur lebih 6 bulan", kata beliau masih dengan nada kesal.

"Coba Lae bayangkan, 4 tahun moratorium penerimaan PNS, 4 tahun pula kesempatan saya hilang untuk melamar. Sementara saya sudah mengabdi sebagai honorer selama 6 tahun lebih, seharusnya ada pertimbanganlah untuk kami", gumam beliau menumpahkan keresahannya.

"Harusnya kan lebih bagus kalau batas usia khusus untuk honorer K2 dibatasi hingga umur 40. Dan honorer seperti saya pun bisa menguji kemampuan dan keberuntungan", kata beliau.

Saya hanya manggut-manggut saja tak memberi tanggapan sambil menyaksikan gol kedua Timnas sekaligus yang terakhir ke gawang Iran yang dicetak oleh Bagus.

Beberapa hari sebelumnya memang saya sudah mendengar gelombang unjuk rasa tenaga honorer hingga ke istana negara, memprotes aturan tersebut dan meminta pemerintah menunda seleksi CPNS untuk mengkaji aturan tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun