Siapa di sini yang pernah mau jajan, tapi kok harga makanan kesukaan tiba-tiba naik?  Atau, celenganmu kok rasanya jadi gak sekuat dulu buat beli gadget impian? Nah, itu semua ada hubungannya sama yang namanya Inflasi! Jangan takut, inflasi itu bukan hantu, tapi fenomena ekonomi yang perlu kita kenali. Yuk, kita bongkar bareng!
Apa Sih Inflasi Itu dan Kenapa Penting?
Bayangkan gini: Kamu punya uang Rp10.000. Bulan lalu, uang itu bisa buat beli 2 bungkus keripik. Tapi, bulan ini, dengan uang yang sama, kamu cuma bisa beli 1 bungkus keripik.Â
Itulah yang namanya Inflasi!
Secara gampangnya:
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Efeknya: Nilai uang kita jadi menurun. Dulu Rp10.000 bisa beli banyak, sekarang jadi cuma bisa beli sedikit.
Penyebab Utama: Biasanya karena permintaan (orang-orang mau beli) lebih banyak daripada ketersediaan barang (barangnya kurang), atau karena biaya bikin barangnya (bahan baku, listrik, dll.) jadi mahal.
Kenapa ini jadi masalah?
Daya Beli Turun: Uang sakumu jadi cepat habis. Barang yang kamu mau jadi makin mahal.
Ketidakpastian: Orang dan perusahaan jadi bingung mau menabung atau investasi karena nilai uangnya berubah-ubah.
Gimana Cara Mengendalikan "Si Inflasi Nakal" Ini? (Peran Bank Sentral & Pemerintah)
Inflasi itu kayak demam. Kalau terlalu tinggi, bahaya! Jadi, perlu ada "dokter" yang mengendalikannya. Di Indonesia, "dokter" utamanya adalah Bank Indonesia (BI), sebagai Bank Sentral, dan Pemerintah.
1. Peran Bank Indonesia (Kebijakan Moneter
BI punya senjata utama: Suku Bunga Acuan. Saat Inflasi Tinggi (Harga Naik): BI akan menaikkan suku bunga.
Kenapa? Kalau suku bunga naik, orang jadi lebih tertarik menabung di bank daripada berhutang atau belanja.
Hasilnya? Jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang, permintaan barang jadi melambat, dan harga-harga pun ikut stabil. Sttt... ini namanya kayak "ngerem" laju peredaran uang!
2. Peran Pemerintah (Kebijakan Fiskal & Non-FiskalÂ
Pemerintah punya cara lain, seperti mengatur pengeluaran dan ketersediaan barang.
Mengontrol Anggaran: Pemerintah berusaha agar pengeluarannya tidak terlalu besar, supaya tidak terlalu banyak uang 'baru' yang beredar.
Menjaga Pasokan Barang: Misalnya, saat harga cabai mahal (inflasi di sektor makanan), Pemerintah bisa mempermudah panen atau impor (mendatangkan dari luar negeri) supaya cabai di pasar jadi banyak lagi.
Hasilnya? Karena barangnya banyak, harganya jadi turun atau stabil.
Walaupun kamu bukan BI atau Pemerintah, kamu juga bisa berperan lho!
Bijak Mengelola Uang : Belajar menabung dan membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. Semakin kamu bijak belanja, semakin kamu membantu menjaga kestabilan permintaan.
Pintar Memilih: Cari alternatif jajan atau barang yang harganya lebih masuk akal. Cerdas Finansial itu keren!
Ingat Inflasi adalah hal yang wajar ada, tapi kalau terlalu tinggi itu yang bahaya. Dengan pengendalian yang tepat dari BI dan Pemerintah, serta sikap bijak dari kita, nilai uang kita akan tetap terjaga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI