Mohon tunggu...
Taufik Rohmatul Insan
Taufik Rohmatul Insan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca (walau jarang) Novel, Cerpen, Puisi dan Esai Politik, Hukum, sejarah dan Kebudayaan

Setiap Detik Adalah Kisah Kehidupan. Setiap Manusia Adalah Aktornya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siapakah Kita Sebenarnya?

11 Desember 2019   04:17 Diperbarui: 11 Desember 2019   04:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Risau memang
Dengan hembus angin terlalu kencang
Duka, menjadi penampakan nyata
Memalingkan hamba atas kuasaNya

Berbeda kisahnya.

Hembus angin yang tenang
Suka, menjadi ekspresi bahagia
Memanjangkan puji atas sang penyayang

Realita berbicara fakta,

Banyak yang mati rasa menjawab tanya
Tiba-tiba tuli dengan gema surga
Seakan lupa makna hamba
Fana, ya itu manusia

Berapa caci yang terhujam ?
Membasahi sesama dengan bara murka
Justifikasi bajingan
Menggempur, bagai serangan hujan

Hinalah kita sebagai manusia
Berebut kuasa demi kepentingan siapa
Merah mata seakan jadi senjata
Seakan kita tak tau siapa penikmat setelahnya

Sisa-sisa sekawanan pemangsa
Ya, itulah kita
Bagai gagak yang berbondong-bondong
Menikmati buruan busuk sisa cukong

Lahap di santap
Rasa tak ada nikmat
Keringat tinggal keringat
Jeritan takan ditanggap

Siapakah kita sebenarnya ?

Dicari kala musim panas

Dikelabui pada musim pancaroba

Serang, 11 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun