Mohon tunggu...
Rin Muna
Rin Muna Mohon Tunggu... Penulis - Follow ig @rin.muna

Walrina Munangsir Penulis Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 Pemuda Pelopor Kaltim 2019 Founder Taman Bacaan Bunga Kertas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Perjalananku ke Event Kopiwriting JNE Balikpapan

26 Oktober 2018   07:39 Diperbarui: 28 Oktober 2018   15:22 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Sepanjang perjalanan, tidak ada yang aneh, tidak ada kejadian lucu atau apa pun. Semua berjalan dengan baik sampai kami memarkirman motor di basement.

"Astaga ...! Motor aku kan nggak bisa dikunci stang, kok aku kunci sih!?" Tiba-tiba Hendy panik bukan main.

"Loh? Kenapa emangnya?" Aku mengunci motorku dan segera turun dari motor.

"Duh, kuncinya ini rusak. Motornya nggak bisa dikunci stang. Kenapa aku kunci sih!?" maki Hendy pada dirinya sendiri sembari menepuk-nepuk dahinya.

"Lah!? Terus gimana?" Aku yang penasaran langsung menghampiri motor Hendy. Benar saja, posisi lubang kunci tertutup dan bagian tuas pembukanya rusak. Ya salam ...! Aku menepuk dahiku sendiri.

Aku mencoba membuka paksa penutup lubang kunci itu menggunakan kunci kosan yang ukurannya kecil, sehingga bisa menyelip ke lubang yang sedikit terbuka. Aku mendorongnya keras namun tak membuahkan hasil. Kalau aku paksa, bisa-bisa kunci kosan satu-satunya ini akan menimbulkan masalah baru jika patah. Akhirnya, aku menyerah.

"Udahlah, kita urus nanti aja pas pulang!" pintaku.

"Ya sudah. Trus aku kayak apa pulangnya?" Hendy masih saja merengek walau kami sudah melangkahkan kaki menuju lift dan naik ke lantai 2.

Entah aku harus tertawa karena kekonyolannya atau harus sedih karena motornya tidak bisa dibawa pulang.

Aku dan Hendy sampai di Golden Palace Chinese Restaurant, Blue Sky Hotel Balokpapan. Kami langsung menuju meja registrasi yang sudah disediakan panitia. Mas Derry menyambut kami dengan ramah. Sebenarnya, bukan kami sih. Cuma Hendy doang, soalnya aku belum kenal dengan dia ( Oh My God! *emot tutup wajah).

Sebelum kami masuk, tak lama kemudian aku melihat si cantik Lidha Maul datang. Kami saling melambaikan tangan dan masuk ke ruang acara. Kami bertiga duduk dalam satu meja sambil ngobrol-ngobrol ringan. Tak lama, Mbak Fina menghampiri dan menyapa kami. Dia cantik dan ramah sekali. (*emot mata lope-lope)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun