Mohon tunggu...
Rin Muna
Rin Muna Mohon Tunggu... Penulis - Follow ig @rin.muna

Walrina Munangsir Penulis Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 Pemuda Pelopor Kaltim 2019 Founder Taman Bacaan Bunga Kertas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Perjalananku ke Event Kopiwriting JNE Balikpapan

26 Oktober 2018   07:39 Diperbarui: 28 Oktober 2018   15:22 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Hai Sobat Kompasianer!

Apa kabarnya hari ini?

Semoga selalu baik-baik saja dan selalu menyenangkan.

Oh ya, hari kamis, 25/10/2018. Aku menghadiri sebuah undangan dari Kompasiana dalam event Roadshow Kompasiana bersama JNE yang mengusung tema "Peran Infrastruktur dalam Memajukan Industri Kreatif".

Aku akan membagi satu hal menarik tentang perjalanan aku menuju ke tempat acara.

Lah? Kok, perjalanannya sih? Bukan materinya?

Tenang ...!

Aku akan tetap membaginya setelah aku menceritakan tentang perjalanan aku dari rumah me tempat acara.

Sebelumnya, aku memang sudah mendapat undangan dari Mbak Fina (Kompasiana Jakarta) untuk hadir di acara Kopiwriting ini. Karena aku tinggalnya di Samboja, aku berangkat sore hari sebelum acara. Memilih untuk tidur di rumah adikku supaya aku tidak terlambat datang.

Pagi hari usai mengantar adikku ke tempat kerja, aku pergi ke Kampoeng Literasi. Biasalah, aku rindu dengan pemiliknya. Soalnya kalau udah ngobrol sama dia, sehari semalam pun nggak ada habisnya pembahasan. Alhasil, aku di sana sejak pagi hingga siang hari. Yang membuatku bertemu dengan kompasianer lain dan berkumpul di Warung Pengkolan.

Usai dari sana, aku langsung berangkat menuju Blue Sky Hotel Balikpapan. Sebelumnya, aku sudah menelepon Hendy untuk berangkat bersama-sama. Kami bertemu di depan MTs 1 Balikpapan. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju venue.

Sepanjang perjalanan, tidak ada yang aneh, tidak ada kejadian lucu atau apa pun. Semua berjalan dengan baik sampai kami memarkirman motor di basement.

"Astaga ...! Motor aku kan nggak bisa dikunci stang, kok aku kunci sih!?" Tiba-tiba Hendy panik bukan main.

"Loh? Kenapa emangnya?" Aku mengunci motorku dan segera turun dari motor.

"Duh, kuncinya ini rusak. Motornya nggak bisa dikunci stang. Kenapa aku kunci sih!?" maki Hendy pada dirinya sendiri sembari menepuk-nepuk dahinya.

"Lah!? Terus gimana?" Aku yang penasaran langsung menghampiri motor Hendy. Benar saja, posisi lubang kunci tertutup dan bagian tuas pembukanya rusak. Ya salam ...! Aku menepuk dahiku sendiri.

Aku mencoba membuka paksa penutup lubang kunci itu menggunakan kunci kosan yang ukurannya kecil, sehingga bisa menyelip ke lubang yang sedikit terbuka. Aku mendorongnya keras namun tak membuahkan hasil. Kalau aku paksa, bisa-bisa kunci kosan satu-satunya ini akan menimbulkan masalah baru jika patah. Akhirnya, aku menyerah.

"Udahlah, kita urus nanti aja pas pulang!" pintaku.

"Ya sudah. Trus aku kayak apa pulangnya?" Hendy masih saja merengek walau kami sudah melangkahkan kaki menuju lift dan naik ke lantai 2.

Entah aku harus tertawa karena kekonyolannya atau harus sedih karena motornya tidak bisa dibawa pulang.

Aku dan Hendy sampai di Golden Palace Chinese Restaurant, Blue Sky Hotel Balokpapan. Kami langsung menuju meja registrasi yang sudah disediakan panitia. Mas Derry menyambut kami dengan ramah. Sebenarnya, bukan kami sih. Cuma Hendy doang, soalnya aku belum kenal dengan dia ( Oh My God! *emot tutup wajah).

Sebelum kami masuk, tak lama kemudian aku melihat si cantik Lidha Maul datang. Kami saling melambaikan tangan dan masuk ke ruang acara. Kami bertiga duduk dalam satu meja sambil ngobrol-ngobrol ringan. Tak lama, Mbak Fina menghampiri dan menyapa kami. Dia cantik dan ramah sekali. (*emot mata lope-lope)

Tak lama kemudian, datang Mbak Devita dan Ibu Baldwine Honest. Kami langsung asyik bercengkerama sambil berselfie ria. Kompasianer paling heboh sendiri deh pokoknya. Akhirnya yang lain pun mulai berdatangan. Mbak Inne bersama suaminya, Mbak Rosana Simanjuntak. Adam dan Pak Bambang.

Kami berkumpul dalam satu meja. Saling bercengkerama dan bercanda. Aku, adalah salah satu kompasianer yang masih bayi. Iya, aku masih bayi merah yang baru lahir. Bahagia bisa dipertemukan oleh penulis-penulis hebat yang jam terbangnya sudah tinggi sekali. Beda jauh denganku yang batu brojol (baca: lahir) dan belum bisa apa-apa. Boro-boro mau terbang, jalan aja belum bisa. Hehehe ...

Kami menyimak setiap materi yang diberikan dengan baik hingga selesai. Semuanya menarik, sangat menarik dan aku akan tulis di story selanjutnya. Horeeee ...! Prok ... prok ... prok ...! (Apaan sih!?)

Acara selesai jam 7 malam. Usai menikmati hidangan yang sudah disediakan panitia, kami pun pulang. (SMP banget ya? Sudah Makan Pulang)

Benar saja, Hendy masih tidak bisa menggerakkan motornya karena terkunci. Konyol banget kan dia, sudah tahu motornya nggak bisa dikunci stang tapi dikunci. Alhasil, nggak bisa pulang deh.

Dan nggak kalah konyolnya, aku nggak sadar bawa handphone pemilik Kampoeng Literasi di dalam tasku. Karena sebelumnya emang dititipin. (Gubrak!!!)

Akhirnya, aku harus putar arah untuk mengembalikan handphone terlebih dahulu ke Kampoeng Literasi. Aku ajak aja si Hendy sekalian ikut motorku. Daripada naik ojek, kan enak ada ojek gratisan. Hahaha

Sesampainya di Kampoeng Literasi, kami tertawa terbahak-bahak dengan kekonyolan kami berdua. Ya Allah ... kenapa otak kami konslet mulu yak!? Malam jumat pula berkeliaran ke sana ke mari macam kunti-kunti.

Usai mengembalikan handphone, aku langsung bergegas mengantar Hendy ke rumahnya. Karena dia mau mengambil kunci untuk mengambil motornya yang ia tinggalkan di parkiran Hotel Blue Sky. Aku menurunkan Hendy di tepi jalan (kejaaam!!). Yee ... lebih kejam kalo gue turunin di tengah jalan keles ....

Aku langsung pulang, sementara Hendy kembali lagi ke Blue Sky demi motor kesayangannya itu. Entah sampai jam berapa dia di sana. Yang jelas jam sepuluh malam masih di sana. Aku tidak bertanya lagi karena aku langsung asyik menikmati mimpi di tempat tidur.

Itulah cerita konyol dalam perjalananku mengikuti acara Kopiwriting yang diselenggarakan oleh Kompasiana bersama JNE di Blue Sky Hotel Balikpapan.

Nantikan keseruan lainnya ya...

Karena ada baaaanyyyaaaaaak yang lebih seru dan menarik unyuk dituliskan. (Huh ... dasar penulis alay!)

Bye ... aku mau rehat dulu!

Salam semangat berkarya ...!

Ditulis oleh Rin Muna untuk Kompasiana

Kalimantan Timur, 26 Oktober 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun