Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Romantisme "Tupperware Party" dan Koneksi Emosional dengan Konsumennya

19 April 2025   20:07 Diperbarui: 20 April 2025   08:17 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ultah ke 28 tupperware sebuah kenangan- catatan perjalan talif

produk tupperware-kompas com
produk tupperware-kompas com

koleksi tupperware di toko-gettyimages
koleksi tupperware di toko-gettyimages

Penutupan Tupperware, Pelajaran Bisnis dan Kehidupan

Ternyata setelah 33 tahun berjalan, akhirnya Tupperware Indonesia mengumumkan penutupan operasionalnya. Keputusan ini, meski mengejutkan bagi banyak penggemarnya, sebenarnya mengajarkan kita banyak hal, terutama tentang ketahanan bisnis dan adaptasi dengan perubahan zaman.

Tupperware adalah contoh dari brand yang sangat kuat dalam membangun koneksi emosional dengan konsumennya. Penutupan ini menunjukkan bahwa dalam dunia bisnis, bahkan yang terbaik pun harus siap menghadapi perubahan. Perusahaan yang dulunya menjadi pionir dalam industri penyimpanan makanan kini harus bergumul dengan tantangan globalisasi, persaingan produk yang lebih murah, dan perubahan selera pasar yang semakin fleksibel.

Mungkin pelajaran terbesar yang bisa diambil dari tutupnya Tupperware adalah pentingnya inovasi dan adaptasi. Tidak ada yang bisa bertahan selamanya tanpa mengikuti perkembangan zaman. 

Begitu pula dalam kehidupan, kenangan yang terikat pada Tupperware---meskipun penuh dengan romantisme dan nostalgia---mengajarkan kita untuk tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga untuk selalu beradaptasi dan menemukan cara baru untuk melanjutkan perjalanan.

Mungkin itu hikmah--pembelajaran yang bisa kita petik.

referensi: 1,2

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun