Menghentikan dukungan terhadap individu atau organisasi yang dianggap melanggar nilai-nilai ini bisa menjadi cara untuk merasa diterima atau dihargai dalam kelompok sosial atau komunitas yang lebih besar. Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan sosial yang dirasakan di dunia digital, dengan pengaruh besar dari media sosial, perubahan nilai-nilai budaya, dan peningkatan kesadaran akan akuntabilitas sosial.
Di sisi lain, cancel culture juga bisa menciptakan tantangan, seperti pembatasan kebebasan berbicara, efek yang berlebihan, dan terkadang kurangnya ruang untuk perbaikan atau pertumbuhan.
Oleh karena itu, meskipun fenomena ini bisa berfungsi sebagai cara untuk menegakkan norma sosial, hal itu juga menuntut diskusi lebih dalam tentang bagaimana menyeimbangkan kebebasan individu dan tanggung jawab sosial di era digital.
referensi: 1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI