Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tingkah Polah Keponakan dan Pembelajaran yang Bisa Kita Petik

9 Februari 2025   08:56 Diperbarui: 11 Februari 2025   11:22 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Main Bersama keponakan. (Ron Lach/Pexels via parapuan.co)

Tentu saja, hikmah lainnya yang bisa diambil dari interaksi dengan keponakan adalah tentang ketulusan. Anak-anak pada dasarnya memiliki cara yang jujur dan tanpa berpura-pura dalam mengekspresikan diri mereka. 

keponakan lucu-sumber gambar CNN indonesia
keponakan lucu-sumber gambar CNN indonesia

Keponakan-keponakan saya, misalnya, sering kali memberikan pujian yang tulus dan tanpa ada maksud tertentu. Mereka tidak berpura-pura untuk menyenangkan orang dewasa atau mengharapkan sesuatu sebagai balasan. Hal ini mengingatkan kita untuk bisa lebih tulus dalam berinteraksi dengan orang lain, tanpa mengharapkan imbalan atau balasan tertentu. Keikhlasan dalam memberikan perhatian atau kasih sayang akan membawa kebahagiaan tersendiri, bukan hanya bagi yang menerima, tetapi juga bagi yang memberikan.

Selain itu, saya juga sering belajar tentang kepedulian dari keponakan-keponakan saya. Mereka menunjukkan rasa peduli mereka dengan cara yang sederhana, seperti bertanya bagaimana kabar kita, atau bahkan bertanya mengapa kita terlihat sedih. Meski mereka masih kecil, mereka seringkali menunjukkan ketulusan dalam perhatian mereka. 

Kepedulian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih peka terhadap keadaan orang di sekitar kita, bahkan dalam hal-hal yang terkadang tampak kecil atau sepele. Keponakan mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga untuk memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang lain.

Melalui keberadaan keponakan, kita bisa belajar banyak tentang kehidupan, tentang cara berinteraksi dengan orang lain, dan tentang nilai-nilai penting yang sering kali terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Keponakan tidak hanya mengajarkan kita tentang kesabaran dan ketulusan, tetapi juga mengingatkan kita untuk menghargai setiap momen dalam hidup ini. 

berinteraksi dengn keponakan, sumber gambar hai bunda .com
berinteraksi dengn keponakan, sumber gambar hai bunda .com

Terkadang, kita begitu terfokus pada tujuan dan ambisi pribadi, sehingga lupa untuk menikmati kebersamaan dengan orang-orang tercinta, termasuk dengan anak-anak yang ada di sekitar kita.

Kehadiran mereka mengajarkan kita untuk lebih santai dan menikmati hidup, untuk merayakan setiap momen meski itu hanya sekadar bermain bersama atau berbincang ringan. 

Dalam proses itu, kita pun menjadi lebih bijak dan terbuka terhadap berbagai perasaan dan pengalaman yang ada. Dengan kesederhanaan mereka, keponakan menunjukkan kepada kita bahwa kebahagiaan tidak selalu harus dicapai melalui hal-hal besar atau materi, tetapi melalui perhatian dan kasih sayang yang tulus.

Kehadiran keponakan memang membawa banyak hikmah, tak hanya dalam bentuk tawa atau canda, tetapi dalam pembelajaran hidup yang mendalam. Sebagai orang dewasa, kita diberi kesempatan untuk belajar kembali mengenai arti kesabaran, empati, ketulusan, perhatian, kasih sayang, dan kepedulian. Mungkin ini adalah hadiah terbesar yang bisa kita dapatkan dari interaksi dengan anak-anak: kesempatan untuk menjadi lebih baik sebagai manusia, lebih peka, dan lebih penuh kasih.

referensi bacaan yang mungkin menarik buat kamu--tanda keponakan sayang padamu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun