Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Guru Harus Merasa Sendirian Hadapi Masalah Kurikulum Merdeka, Kan Ada Kombel!

24 Januari 2024   01:12 Diperbarui: 24 Januari 2024   13:17 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru mengajar siswa.(DOK. Kemendikbud Ristek via Kompas.com)

Dengan memberikan siswa kontrol lebih besar atas proses pembelajaran mereka sendiri, guru dapat memotivasinya dengan membantu menciptakan lingkungan yang kondusif, agar setiap siswa bisa meraih potensinya.

Mengatasi Tantangan Teknologi

Dalam era digital, guru juga dihadapkan pada tantangan dan peluang baru terkait digitaliasi teknologi. Guru perlu mengintegrasikan teknologi dengan bijaksana ke dalam proses pembelajaran, memastikan bahwa akses terhadap perangkat dan konektivitas internet bisa menjangkau semua siswa saat belajar. 

Komitmen guru terhadap pembelajaran teknologi dan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi adalah kunci dalam menyediakan pengalaman pembelajaran yang relevan dan menarik.

Mendorong Inovasi dan Kreativitas

Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih besar bagi inovasi dan kreativitas dalam pendidikan. Guru perlu memiliki komitmen untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, merancang proyek-proyek pembelajaran yang menantang, dan merespons dinamika pesat dunia saat ini. 

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan memotivasi siswa untuk berpikir di luar batas gagasan yang konvensional adalah keterampilan yang diperlukan dari seorang guru dengan komitmen yang kuat .

Mengatasi Ketidaksetaraan Pendidikan

Mengapa ini juga penting menjadi fokus perhatian kita karena  isu ketidaksetaraan pendidikan, khususnya akses pendidikan di daerah terpencil atau kurang berkembang, memerlukan komitmen serius dari para guru.

Artinya bahwa kita tidak bisa memukul rata setiap metode yang kita jadikan rujukan pembelajaran dapat diterapkan dengan tepat dis setiap daerah yang berbeda. 

Langkah-langkah proaktif, seperti program pembelajaran jarak jauh, perpustakaan keliling, dan kerja sama dengan komunitas lokal, bisa membantu mengatasi ketidaksetaraan ini. 

Guru perlu bersatu ketika memastikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa memandang latar belakang atau lokasi geografis mereka, pendidikan yang inklusif.

Mewujudkan impian pendidikan berkualitas melalui Kurikulum Merdeka memang butuh kolaborasi dan komitmen penuh dari seluruh komunitas pendidikan. 

Dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka, guru harus bisa menjadi agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengimplementasikan praktik baik, memanfaatkan kekuatan komunitas belajar, dan menghadapi isu-isu krusial dengan pemikiran yang baik, serta tekad yang kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun