Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belanja Lebaran yang Sulit-Sulit Asyik, Pilih yang Ada Manfaat

7 Mei 2021   23:13 Diperbarui: 7 Mei 2021   23:36 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Sumber gambar: Pixabay.

Kegiiatan arisan juga mendorong pesertanya untuk optimis selalu bisa mencari uang, untuk memenuhi iuran arisan. Beberapa hari menjelang lebaran, biasanya yang didapatkan oleh peserta arisan adalah beras--daging--minyak--bumbu dapur--dan lain-lain biasanya sesuai besaran arisan.

Sebenarnya kasihan peserta arisan ini, tentunya bandar mengambil keuntungan. Memang sangat disayangkan, sifat tidak bisa menabung. Entahlah pada musim pandemi covid-19, apakah bentuk belanja jangka panjang melalui arisan masih ada atau tidak.

Aneka Kreasi Bingkisan Lebaran.

Aneka kreasi bingkisan lebaran makin marak beraneka ragam. Ada bingkisan yang pembuatannya masih menuntut keterampilan tertentu dari yang membuat. Misalnya kue-kue nastar--kastengels--putri salju--kue kacang--dan lain-lain.

Tetapi ada juga aneka kreasi yang dibuat lebih asal-asalan. Misalnya coklat yang memang banyak di pasaran, dikemas dalam wadah yang indah lalu di pasang hiasan yang juga banyak di pasaran. Bagi pembuat tentunya mencari keuntungan, mengapa pembeli apakah tidak terpikir untuk berkreasi sendiri.

Aneka kreasi bingkisan lebaran membuat laju belanja meningkat, dari belanja bahan hingga belanja hasil kreasi tersebut. Ini yang menyebabkan belanja lebaran sulit ditiadakan. 

Memang kadang-kadang mengherankan, tetapi sudah menjadi kenyataan. Pada kelompok dengan tingkat ekonomi rendah, belanja makin melaju dengan kencang. Tak tertarik sedikitpun memiliki sifat menyimpan sebagian uang hasil bekerjanya. Untuk masalah belanja lebaran, yang hemat malahan kadang-kadang menjadi malu.

Yang Perlu, Jangan Asal yang Mau.

Aku menyikapi belanja lebaran, dengan sifat yang telah mendarah daging dalam diriku. Belanja yang perlu, jangan asal yang mau. Menurut aku asal yang mau saja sudah kurang baik, apalagi tidak tahan meghadapi godaan marketing yang semakin gegap gempita. Bisa ambyar keuangan untuk belanja lebaran.

Untuk masalah mudik, sebaiknya ikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik. Tidak usahlah ada istilah mencuri start segala. Kirimkan saja biaya mudik untuk orang tua di kampung, dengan harapan orang tua dan semua sanak saudara sehat. 

Untuk bingkisan lebaran, lebih baik melakukan usaha mengasah keterampilan sendiri. Bukankah tidak boleh mudik, jadi lebih banyak waktu senggang di rumah.

Kalau arisan, entahlah masih ada atau tidak setelah merebaknya pandemi covid-19. Menurut aku rajin menabung, membuat tidak perlu ikut arisan, karena pasti harga bahan menjadi lebih mahal.

Belanja baju lebaran, pada masa pandemi sudah tidak perlu. Bukankah di rumah saja, dan tidak ada tamu ke rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun