Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Vaksinasi, Menghapus Air Mata Ibu Pertiwi

2 April 2021   17:33 Diperbarui: 2 April 2021   17:38 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi. Desain oleh: Rini DST, menggunakan Canva.  Sumber gambar: Pixabay.

Kemarin. Tepatnya tanggal 1 April 2021. Aku bersama suami menjalankan program vaksinasi covid-19 jilid 2, di RS paling dekat rumah.

Mengapa jilid 2. Karena vaksinasi Sinovac dikatakan lengkap jika dilakukan 2x. Jilid 1 sudah kami lakukan.

Kami ikut program lansia. Jadi beda pengadaan jilid 1 dan jilid 2, sebulan. 

Vaksin Sinovac buatan Tiongkok. Jadi sebelum berangkat, kami sarapan nasi Hainan. Nasi Hainan buatan sendiri, tetapi aslinya asal Tiongkok. Serasi. Biar ngobrol dalam tubuh. Biar keduanya sama-sama bermanfaat, membuat sehat.

Bagi kami, vaksinasi jilid 1 tidak mendatangkan rasa apa-apa. Tetapi .. vaksinasi jilid 2 mendatangkan rasa seperti masuk angin. Maksudnya ada rasa mual, pening dan lemas. Hanya rasa saja, yang tak terlalu mengganggu.  

  • Vaksin. Menaikkan daya tahan tubuh. Membuat lebih sulit terserang virus Covid-19. Tetapi harus tetap patuh protokol kesehatan. 

  • Vaksin. Membuat yang terserang Covid-19 menjadi tidak terlalu parah. Akan bisa sembuh dengan pengobatan sesuai petunjuk dokter. 

  • Vaksin. Mengaktifkan kegiatan yang sudah lama terpuruk. Sekolah. Perdagangan. Pariwisata. Hiburan. Dan lain-lain lagi.

Terima kasih kepada Ibu Pertiwi yang telah menyediakan vaksin kepada semua putra-putri.

Hapuslah air mata Ibu Pertiwi yang telah lama menangis. Tumbuhkan kembali semua hutan, birukan gunung, lincahkan sawah, beningkan lautan. 

Mungkinkah pandemi covid-19 hadir sebagai teguran bagi putra-putri? Mengkinkah vaksinasi covid-19 akan menghapus air mata ibu?

Bumi Matkita,

Bandung, 02/04/2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun