Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Angsa Cantik dan Anak Katak Buduk, Sebuah Cerita Fabel tentang Lingkungan

7 Januari 2021   21:15 Diperbarui: 7 Januari 2021   21:22 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katak sekarang duduk-duduk santai menyambut datangnya hujan. Sumber gambar : Pixabay.

"Bapak dan emak dipukul warga rumah ini!" kata Katty yang tetap menangis tetapi menunjukkan kemarahan terhadap warga rumah yang memukul bapak dan emaknya.

Kini Katty sudah menjadi seekor katak yang yatim  piatu. Warga rumah tidak senang ada katak buduk singgah di rumah. Padahal katak tidak pernah mengganggu warga rumah. Katak hanya mencari nyamuk di kebun warga.

Memang bila merasa terganggu, katak akan menyemburkan air kencing yang akan membuat kulit menjadi gatal.

Katak sekarang duduk-duduk santai menyambut datangnya hujan. Sumber gambar : Pixabay.               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Katak sekarang duduk-duduk santai menyambut datangnya hujan. Sumber gambar : Pixabay. googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Pada zaman sekarang, Akun dan Katty masing-masing sudah menjadi seekor angsa dan katak yang sudah dewasa. 


"Bapak dan emak sekarang dikurung di selokan warga itu," kata Akun kepada Katty, "Tidak bisa keluar dan tempatnya sangat kotor."

Warga tidak senang ada kotoran angsa di halaman rumah, padahal kotoran angsa selain menyuburkan juga mengusir ular. 

"Kamu masih harus bersyukur Akun," kata Katty, "Bapak dan emak aku dibunuh."

Katty hampir meneteskan air mata, tetapi Akun segera mengelus Katty dengan sayapnya yang indah.

"Selokan juga sekarang sangat kotor, banyak sampah plastik bungkus mie instan," kata Akun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun