Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Kala #Matahari

17 September 2018   22:15 Diperbarui: 17 September 2018   22:37 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arunika

Tanganku masih terikat. Semalaman terikat seperti ini membuat seluruh badanku terasa sakit. Kepalaku mulai berat. Mataku sembab karena menangis sejak kemarin. Bahkan aku belum tidur sama sekali.

Aku mulai kelelahan. Pria itu bukan hanya kejam tapi juga biadab. Aku dan Galih bahkan tak diberinya kesempatan untuk minum. Kepalaku sudah sulit ditegakkan. Genggaman Galuh sudah tak mampu memberiku kekuatan. Aku pingsan.

Anganku melayang sebelum benar-benar kesadaranku lenyap. Aku seperti berada di tepi pantai. Kamu dan aku duduk berdampingan di atas batuan. Aku duduk memeluk kedua lutut, menahan dinginnya malam. Sementara kamu, duduk dan menatap horison tanpa berkedip. Kedua tanganmu dimasukkan ke dalam saku jaket.

Embusan angin malam yang menerpa kami berdua menerbangkan ujung hijabku. Juga anganku bersama kamu.

"Untuk apa kamu mengajakku ke sini?" tanyaku.

"Aku ingin merayakan perpisahan kita."

"Perpisahan ... ya, perpisahan." Ada yang terasa mengiris dada kiriku.

Aku seharusnya tidak perlu mengikuti keinginannya. Ini hanya akan membuatku terluka. Sementara, kamu bahkan tak merasa bersalah.

"Lihat langit itu ... bintang bertebaran. Indah, Ra."

Aku ikut menatap langit. Benar saja langit penuh bintang. Seperti katamu, indah sekali. Dan beberapa jam lagi akan muncul Arunika. Surya akan mengganti malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun