Mohon tunggu...
Rindi Pransiska Dewi
Rindi Pransiska Dewi Mohon Tunggu... Supir - Mahasiswa IAIN Langsa

KPM-DR MEDSOS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tradisi Rewang di Tanah Perkebunan

9 April 2021   11:00 Diperbarui: 9 April 2021   11:12 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tradisi rewang, dokpri

Para perewang bukan hanya menyumbangkan waktu dan tenaga saja tetapi juga memberikan bantuan seperti memberikan gula, minyak goreng, beras, telur dan lain sebagainya, bahan-bahan tersebut bisa digunakan saat acara hajatan dan sangat membantu pemilik hajatan.

Diera modern ini sebenarnya bisa saja pemilik hajatan menggunakan jasa wedding organizer dan jasa catring, tetapi hal tersebut masih sangat jarang dilakukan masyarakat desa perkebunan mengingat biaya yang dikeluakan tentu saja sangat besar. Tradisi ini tetap berjalan karena masyarakat lebih memilih menggunakan jasa orang rewang karena meskipun lelah dan bau asap tetapi masyarakat tetang bersemangat saling membantu dengan suka rela. Mereka menjadikan ajang ini untuk bercengkrama antara satu orang dengan orang lainnya.

Tradisi ini harus tetap dilestarikan oleh pemuda karena memiliki banyak manfaat yang baik dapat meningkatkan jiwa sosial antar masyarakat. Jangan biarkan tradisi ini hilang begitu saja. Karena kalau bukan para pemuda siapa lagi, dan kalau tidak sekarang maka kapan lagi.

penulis : Rindi Pransiska Dewi, Mahasiwa Pendidikan Agama Islam, IAIN Langsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun