Mohon tunggu...
Rina Sutomo
Rina Sutomo Mohon Tunggu... Berfantasi ^^ -

Hening dan Bahagia menyatu dalam buncahan abjad untuk ditorehkan sebagai "MAKNA"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masakan Tiongkok Dimusim Panas (Hong Kong)

3 Juli 2016   22:36 Diperbarui: 3 Juli 2016   23:49 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joy Cuisine (Meifoo, Hong Kong)

Hong Kong, negara maju dengan transportasi umum yang cukup baik. Bisa berlibur di negara ini adalah kesenangan tersendiri bagi saya pribadi. Apalagi sejak kecil saya memang menyukai Hong Kong sebagai negara asal "Jackie Chan" seorang aktor tampan  kelahiran 7 April 1954 yang pernah menerima penghargaan di Hong Kong Avenue of Stars dan Hollywood Walk of Fame ini. Meskipun penduduk Hong Kong tidak seramah penduduk Indonesia saya merasa lega melihat beberapa mbak-mbak dari Indonesia yang bekerja di sana tersenyum ramah ketika bertemu dengan kami di beberapa pusat perbelanjaan. Bulan ini Hong Kong telah memasuki musim panas, dan panasnya... Uhhh luar biasa! Tujuan kami yang pertama adalah Lai Chi Kok Park (taman Lai Chi Kok) Taman tersebut berada di dekat Meifoo MTR Station Exit C. Lalu kami berpindah menuju Lingnan Garden yang tak jauh dari Lai Chi Kok. Di Lingnan Garden itulah saya benar-benar tertegun melihat bangunan yang bernuansa Kerajaan Tiongkok tempo dulu. Bangunannya seperti di film-film itu lo, ditambah lagi dengan kolam di tengah-tengah taman kerajaan yang di sana tumbuh beberapa bunga teratai yang sedang mekar dan dibawahnya banyak sekali ikan emas dan beberapa ikan lainnya yang sedang berenang.

Hingga tiba saatnya bagi kami untuk makan siang, saat itu jam menunjukkan pukul 11.30. Kami bergegas menuju sebuah restoran Tiongkok yang terletak di Meifoo tidak jauh dari Exit C Meifoo MTR Station, dan setibanya disana ternyata menu yang mereka hidangkan adalah menu makan pagi, sesuai jadwal sebelum jam 12.30 mereka masih menyebutnya makan pagi atau "Yam-Cha". Karena tidak mau menahan lapar lebih lama lagi akhirnya kami memutuskan untuk memesan makanan di restoran tersebut. sekitar 20 menit setelah kami memesan makanan, makanan pertama kami pun datang. 

Nasi goreng lengkap dengan irisan sayur, daging, dan seafood (porsi jumbo) seharga HKD $78, harga sebenarnya adalah HKD $98 dan waktu itu beruntungnya kami bisa menikmati diskon tersebut, lumayan buat ongkos naik kereta, hehe. Selanjutnya datang menu kedua, Lobak yang dibungkus dengan semacam tepung tipis, lobaknya sangat lumer dilidah, kalo cuma ambil satu rasanya sih masih kepingin nambah. Lalu datang pesanan kami yang lain, kaki ayam yang dimasak dengan saus tiram, roti isi ayam yang sering kita sebut bakpao namun menurut saya rasanya sangat berbeda dengan kebanyakan bakpao yang dijual di Indonesia. Lalu datang lagi daging durian yang dibungkus dengan tepung tipis dan dimasak menggunakan oven, kita juga memesan sayur khas dari negara ini yaitu Joy Sam, sayurnya lebih mirip dengan sayur sawi dengan ukuran yang lebih kecil dan tekstur yang lebih lembut. Tidak semua wilayah di Asia memiliki sayur ini lho, makanya ini kesempatan kita selagi di Hong Kong untuk mencicipi beberapa masakan khas dari negara tersebut.

Selesai menikmati makan siang kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju pasar wisata di daerah Mongkok. tidak jauh dari MTR Station kita bertemu dengan ratusan turis dari beberapa negara. Pasar turis atau pasar wisata tersebut memang sangat terkenal, pertama kali saya melihat pasar itu saya langsung teringat pasar Malioboro, sepintas sangat mirip hanya saja pasar ini lebih rapi dan lebih bersih. Saya sempatkan membeli beberapa oleh-oleh, USB lucu dengan berbagai desain seperti si Brown dari LINE, Mickey Mouse, dan masih banyak lagi. Di sini juga banyak yang berjualan baju Cosplay Lolita, Maid, dan masih banyak lagi yang lain. Liburan musim panas di Hong Kong memang sangat menyenangkan.

Satu hal yang belum pernah saya temui di Indonesia pun saya temui di Hong Kong hari ini, banyak orang rela berdiri berjam-jam mengantri tempat duduk untuk makan di restoran, rupanya mereka telah terlatih untuk antri meskipun harus menahan lapar. Bagaimana dengan kita orang Indonesia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun