Lalu, konflik memuncak.
Saat menjawab soal ke-40, koneksi internet tiba-tiba  putus.
> "Tidak ada jaringan. Silakan cek koneksi Anda."
Jantungnya berdegup keras. Ia berdiri, berjalan cepat ke pojok ruangan, memegang modem sekolah, lalu kembali duduk sambil mencoba menyambung ulang.
10 menit hilang.
Tangannya gemetar saat melanjutkan soal ke-41. Tapi pikirannya kini tidak utuh. Ia terbayang nilai rapor yang belum masuk, operator yang mungkin menungguinya sore ini, kepala sekolah yang bisa saja menegur karena kelambatan data, dan... ketidakpastian hasil UKKJ ini sendiri.
"Kenapa harus semuanya di waktu yang sama?" batinnya.
Pukul 15.00. Soal terakhir selesai. Ia tekan tombol Submit.
Layar hanya menampilkan tulisan:
> "Terima kasih. Hasil akan diumumkan bulan Agustus."
Tak ada nilai. Tak ada petunjuk apakah ia benar atau salah. Ia hanya duduk diam. Layar mati. Tapi kepalanya penuh.