Mohon tunggu...
Rina R. Ridwan
Rina R. Ridwan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu yang suka menulis

Pembelajar Di Sekolah Kehidupan Novel: Langgas (Mecca, 2018) Sulur-sulur Gelebah (One Peach Media, 2022) Kereta (Mecca, 2023) IG: rinaridwan_23

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayah yang Dirindukan

12 November 2018   08:09 Diperbarui: 12 November 2018   08:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bicara tentang ayah, bagi putrinya sama artinya bicara tentang cinta pertama dan utamanya. Ayah adalah orang yang pertama azankan kita, ayah adalah orang pertama yang gelisah, ayah juga adalah orang yang pertama tersenyum pada kita. Ayah adalah pahlawan bagi anak-anaknya.

Memang, tak semua orang merasakan hal yang sama pada ayahnya. Ada yang yatim sejak kecil, ada pula yang terpisah karena banyak sebab. Ayah, tetaplah seorang ayah. Dengan segala lelahnya yang lilah demi melihat anak-anaknya menjadi yang terbaik.

Menjadi seorang ayah, sebagaimana profesi lainnya, membutuhkan persiapan mengingat tugas-tugasnya yang tidak ringan. Salah satunya adalah mendidik anak-anaknya. Selalu ingat, bahwa mendidik anak adalah suatu yang tak bisa diulang. Kesalahan akan membawa dampak seumur hidup. bahkan akan diteruskan ke generasi berikutnya. 

Sayangnya tak semua pria mengetahui tugas-tugas yang akan mereka hadapi ketika menjadi seorang ayah. Hal yang dibutuhkan agar mereka siap ketika hendak memulai kehidupan bersama keluarganya sendiri. Bukan hanya soal mencari nafkah, namun tugas ayah lebih dari itu.

Inilah tugas seorang ayah yang saya kutip dari berbagai sumber, yang bisa jadi anda belum tahu.

1. Menjadi pemimpin bagi keluarganya. yaitu dengan menjadi suami yang baik dan ayah bagi anak-anaknya.

2. Menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Ibaratnya, ayah adalah seorang nakhoda yang membawa kemana kapal akan berlayar. Jika menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, maka ayah harus mencontohkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari. Mengajar dengan teladan, akan lebih mudah daripada dengan teori.

3. Mencari nafkah bagi keluarganya.

Tentunya dengan nafkah yang halal dan baik. Bukan hasil mencuri(korupsi) atau hasil dari keburukan lainnya.

 4. Mendidik anak-anaknya.

Ini yang paling sering diabaikan dan dilimpahkan pada sang ibu sepenuhnya dengan alasan utama kesibukan mencari nafkah. Ayahlah yang wajib menanam pengetahuan agama pada anak-anaknya. Banyak sekali penelitian yang hasilnya memperlihatkan betapa sangat penting peran ayah dalam mendidik anak-anaknya.

Seorang ayah punya peran sangat besar dalam menumbuhkan rasa keberhargaan dalam diri anak-anaknya. Menjadi salah satu sisi pengaman anak perempuan agar tak mudah terjebak seks pranikah. Pada pria yang cenderung bereaksi negatif terhadap stress setiap hari dilaporkan saat anak-anak mereka sangat sedikit mendapatkan kehangatan, dukungan dan kasih sayang dari ayah. Begitupun terhadap para pelaku kejahatan seksual dan penganiayaan anak-anak.

Ibnu Qayyim radiyallahu 'anhu dalam kitab Tuhfatul Maudud secara tegas mengatakan, "Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di dunia dan akhirat karena ia tidak memberinya perhatian, tidak mendidiknya dan memfasilitasi syahwat (keinginannya), sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzaliminya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak, penyebab utamanya adalah ayah".

5. Memberikan rasa aman dan nyaman untuk keluarganya.

Lingkungan keluarga yang memberikan rasa aman dan nyaman, membuat anggotanya merasa bahwa keluarga adalah rumah tempat ia berlindung dan pulang. Lihatlah sekarang, berapa banyak rumah yang besar dan indah, hanya berfungsi sebagai tempat untuk tidur saja? Tak bernyawa dan tak ada yang saling peduli.

6. Tugas menjadi ayah, adalah tugas yang tak dimakan waktu, terutama tugas untuk menasehati anaknya kapanpun dibutuhkan.

Demikianlah  tugas seorang ayah. Maka, wahai ayah. kembalilah ke rumah dan nikmatilah kebersamaan dengan anak-anak yang merindukan sosok seorang ayah di sisi mereka.

Dari berbagai sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun