Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

"Tour de Candi" a la Mandiri Jogja Marathon

21 Mei 2019   23:35 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandiri Jogja Marathon 2019 (Dokumentasi Mandiri Jogja Marathon 2019)

Candi Lumbung

Komplek Candi Lumbung (Wikipedia)
Komplek Candi Lumbung (Wikipedia)
Candi Lumbung merupakan peninggalan Budha yang berada satu kompleks dengan Candi Prambanan. Terletak di sebelah Candi Bubrah dan dibangun pada abad ke-9. Merupakan kumpulan candi utama yang dikelilingi 16 candi kecil.

Selain candi yang dilintasi tersebut masih banyak area candi yang tersebar di sekitar rute. Di antaranya:

Candi Sojiwan

Candi Sojiwan (Dokumentasi Pribadi)
Candi Sojiwan (Dokumentasi Pribadi)
Terletak kurang lebih 2 kilometer di sebelah tenggara Candi Prambanan. Meskipun sendiri Candi Sojiwan menarik dikunjungi karena reliefnya. Terdapat 20 relief yang merupakan penggambaran cerita dunia binatang. Sebuah fabel yang kerap didongengkan nenek kepada cucunya. 

Keraton Boko

Keraton Ratu Boko (Instagram @keratonratuboko)
Keraton Ratu Boko (Instagram @keratonratuboko)
Terletak 3 kilometer di selatan Candi Prambanan. Berbeda dari komplek percandiam yang tersebar, Keraton Ratu Boko cukup lengkap. Ada candi pembakaran, aula berkumpul hingga sendang pemandian.

Candi Kalasan

Candi Kalasan (Instagram @jogjatour)
Candi Kalasan (Instagram @jogjatour)
Candi Kalasan merupakan peninggalan Budha tertua di Yogyakarta. Dibangun oleh Raja Panangkaran yang dipersembahkan kepada Dewi Tara. Terletak kurang lebih 3,5 kilometer di barat Candi Kedulan.

Candi Sambisari

Candi Sambisari (Instagram @julpa_jul)
Candi Sambisari (Instagram @julpa_jul)
Terletak sekitar 5 kilometer arah barat daya dari Candi Kedulan. Candi ini unik karena lokasinya yang berada di bawah tanah. Untuk menyusun kembali reruntuhan candi yang difungsikan sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa ini membutuhkan waktu 21 tahun.

Sedikit lebih jauh ada nama lagi Candi Barong, Candi Ijo, Candi Banyunibo, Candi Abang, dan situs lainnya. Sebuah surga bagi pecinta arkeolog dan budaya.

Semoga saja candi yang saya sebutkan di atas bisa menjadi pertimbangan rute di event 2020. Sehingga sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sebab setahu saya belum ada paket tur candi-candi tersebut kecuali Borobudur-Prambanan-Ratu Boko. Niat JogMar mendapat bonus menyaksikan peninggalan leluhur agama Hindhu dan Budha dibingkai alam subur dan disambut ramah tamah penduduknya yang mengesankan.

Masih terbesit harapan agar tahun depan bisa menjadi bagian marathon bertajuk lebih dari sekedar lomba ini. Jika medali tahun 2018 berukir Gunung Merapi, tahun 2019 berukir tokoh pewayangan, wah tahun 2020 apa ya?

Referensi:

https://mandirimarathon.com/
https://wikipedia.org/
https://yogyes.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun