Mohon tunggu...
Rikza Junia
Rikza Junia Mohon Tunggu... -

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat dari Izrail

27 Mei 2015   18:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:32 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adit berlari menerobos hujan dengan menggenggam bingkisan kotak kecil ditangannya dengan penuh harap ia dapat menikahi bidadari surganya didunia, sedangkan kekasih pujaannya masih terbaring diranjang Rumah Sakit selama empat hari dan dikelilingi keluarga angkat Adit. Namun surat Izrail menjadi jawaban pasti diantara mereka.

2 Tahun silam, Hasan adalah seorang lelaki tampan yang menginjak masa akhir remajanya mulai berfikir masa depan hidupnya. Anak semata wayang bernama lengkap Aditya Hasan dari kyai ningrat tersohor di Kota Jombang telah tumbuh menjadi pria dewasa diusia 23 tahun. Sifat mencolok dengan jiwa kepemimpinan, jujur dan kerja keras adalah warisan dari ayahandanya. Namun terjadi hal yang membuatnya harus pergi dari keluarganya yang aman, tentram dan menjanjikan sekalipun kehidupannya sejak kecil selalu terpenuhi. Baginya hasil kerja keras usaha orang tuanya tetap bukanlah hasil kerja keras usahanya. Pada saat semua orang yang datang sowan kekeluarganya dan bertemu dengan para tamu, ia harus menyalami dengan penuh rasa dihormati. Apalagi saat beberapa keluarga besar ayahnya dari keturunan ningrat berniat menjodohkannya bersama putri-putri mereka. Entah apakah atas dasar niat baik ia melakukan demikian? Ataukan hanya karena dia adalah putera semata wayang yang akan akan menjadi pewaris tunggal? Atau bahkan atas desakan puterinya untuk menikah dengannya karena wajah tampannya?. Manusia mana yang tahu hakekat kebenaran dibalik sesuatu yang tampak?

Terlantar menjadi orang jalanan dan kini menjadi supir taksi di Kota Jogja merupakan awal kehidupan baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Hasan yang dulu telah berubah nama panggilannya menjadi Adit. Semenjak ia kabur dari kediamannya dan keluarga yang sangat menyayanginya, ia mulai merasakan hidup yang sepi di keramaian Jogja, hidup yang miskin dengan makan nasi garam bahkan sempat terjerumus dalam penjara sebab tuduhan salah dengan saksi yang membelanya bahwa ia hanya menunggu penumpangnya yang sedang menjalankan transaksi jual beli ekstasi. Saksi tersebut adalah pria paruh baya yang ia tolong saat menyebrang dan akan tertabrak mobil yang dikendarai supir mabuk didepannya sedang ia harus mengorbankan taksi yang bukan mobil pribadinya namun rasa terima kasih pria paruh baya itu mengganti kerusakan yang terjadi. Semenjak pertemuan itu Adit dianggap menjadi anak angkatnya bahkan karena kejujurannya tentang tindakan puterinya yang ternyata selalu mengambil sebagian uang dikantor perusahaan ayahnya untuk kesenangannya maka ia pun menggantikan kedudukan puterinya. Namun kelamnya hidup mulai menyapanya.

Aufaqil Lizami anak bungsu pengusaha itu sebenarnya perempuan yang baik. Hidup hanya berdua dengan ayahnya saat ibu dan kakaknya meninggal akibat kecelakaan pesawat. Sebenarnya Liza terlahir dari keluarga yang taat agama. Hanya saja ia ingin bebas dari kelam masa lalunya. Sejak ia dijodohkan dengan seorang putera kyai yang menjadi inspirasi hidupnya. Ia mulai keluar dari cengkraman teman kerjanya di Bar yang mulai bangkrut akibat insiden pembobolan polisi. Ia juga mengetahui niat baik ayahnya mengangkat Adit sebagai anaknya karena Adit adalah putera kyai yang akan dicalonkan untuknya. Namun karena merasa diri dan masa lalunya hina ia berusaha menyimpan rahasia ini.

Ditengah perjalanan pulang kerja Adit ditangkap polisi dengan tuduhan bahwa ia merupakan bandar pengedar narkoba. Ternyata selama ini ada seorang penyusup dari kantor yang menyuguhkan minum dan menyusupkan beberapa narkotika dalam tasnya. Mereka adalah kawan lama Liza. Hal ini menjadi penguat argumen tuduhan palsu saat ia menjadi supir taksi. Sedangkan saksi satu-satunya adalah Liza sedang Liza tidak ditemukan keberadaannya.

Dua bulan berlalu, setelah Adit mendapat pembebasan dari ayah angkatnya, iapun kembali kerumahnya. Ayah angkatnya merasa kesepian setelah Liza menghilang. Namun ia menemukan sesosok perempuan berusia sama seperti Liza. Itu adalah sepupu Liza di desa yang datang minggu lalu. Sofiyyah adalah perempuan sholihah berhijab dan berbusana sopan yang sangat berbeda dengan Liza. Ternyata ia mengajar disebuah sekolah yang tak pernah dikelola milik pamannya yakni pria tua yang menjadi ayah angkatnya saat ini. Kedewasaannya sering memberikan jawaban atas tindakan Adit yang dia rasa benar tapi ternyata selama ini salah, bahwa hidup memang butuh perjuangan namun Tuhan memiliki takdir yang menyenangkan. Adit mulai menyukainya begitu pula dengan Sofiyyah. Namun suatu ketika Sofiyyah jatuh sakit. Ayah menjelaskan bahwa Sofiyyah datang kekota juga karena akan menjalani rawatan penyakitnya. Kanker otak menjadi tumpuhan hidup Sofi. Hidupnya terasa singkat. Surat kematian seakan telah dibocorkan. Yang ada dipikiran Sofiyyah hanya ingin hidupnya bermanfaat. Ia juga sangat senang saat kekasihnya Adit akhirnya pulang kerumahnya dan meminta maaf atas prilakunya yang dia anggap benar. Kembalinya Adit berniat akan meminang wanita yang telah menjaga imannya untuk tidak mengambil langkah yang salah. Andaikan saja Adit diposisi Sofiyyah maka ia akan menggunakan waktu dengan baik. Waktu yang akan bermanfaat untuk kehidupan yang abadi bukan kehidupan duniawi. Namun saat Adit berlari menerobos hujan hidup menjadi gelap pandangannya buram, mobil dihadapannya terhenti dan terdengar sirine ambulan yang membawanya pergi. Dan akhirnya suratan Izrail telah sampai padanya lebih awal dari kekasihnya, Sofiyyah.

Dwi minggu setelah kejadian itu, Liza kembali kerumahnya. Liza mencoba mengukir pena yang lama tak ia sentuh semenjak masa kelamnya. Kemudian ia kembali menjadi penulis seperti saat ia menjadi mahasiswi. Mengukir kisahnya saat ia bertemu pria bernama Aditya Hasan disebuah Pesantren Jombang. Saat ia mulai jatuh hati dengan cara hidup pria itu dirumahnya. Saat ia mulai jatuh cinta karena pria itu telah menolong hidupnya setelah Adit mencoba bungkam untuk tidak cerita pada ayahnya, agar perusahaan ayahnya tidak direbut kawan masa lalunya bahkan saat dirinya akan terbunuh jika Adit mencoba menggugat tuduhan itu. Ia menghilang bukan karena ia melarikan diri tapi karena ia berusaha melindungi orang-orang yang ia sayangi. Liza juga menceritakan saat ia mengirimkan sepupunya kekota untuk menemani ayahnya hal ini juga tanpa sepengetahuan ayahnya, sampai saat Sofiyyah dan Adit jatuh cinta karena Liza anggap rencananya mempersatukan mereka akan berhasil sebab Liza juga tau apa yang sebenarnya dibutuhkan Adit dan Sofiyyah, Adit hanya lupa kata syukur dengan hidupnya yang begitu sempurna. Juga untuk menyenangkan hati Sofiyyah di usianya yang terbatas. Hingga saat menjelang kematian Sofiyyah, Liza hadir disisinya dan ia mengucapkan rasa syukur karena Tuhan telah menganugerahkan sebuah rasa cinta untuk kita. Cinta pada saudara, cinta pada kekasih, cinta pada keluarga, terutama cinta pada Tuhannya. Hingga pada saatnya semua manusia akan berujung disatu titik kejenuhan yakni kembali pada-Nya.

SINOPSISnya panjang...bingung mau menyingkatnya. Hehe..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun