Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, perkenalkan saya Rika Setiawati. Rika adalah nama panggilan saya, namun Ketika disekolah saya dipanggil Bu Rika. Saya merupakan mahasiswi Asistensi Mengajar (AM) dari Universitas Negeri Malang Prodi Pendidikan Biologi. Asistensi Mengajar atau yang biasa dikenal dengan sebutan AM adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Kegiatan Asistensi Mengajar ini menjadi salah satu pengalaman berharga dalam perjalanan akademik saya. Saya berkesempatan untuk melaksanakan AM di SMA Negeri 2 Malang, mengajar mata pelajaran Biologi di kelas X-E dan kelas XI-C.
Kegiatan Asistensi Mengajar ini menumbuhkan rasa semangat dan ingin tahu. Saya ingin sekali merasakan secara langsung bagaimana suasana pembelajaran di dalam kelas, serta bagaimana peran seorang guru dalam memfasilitasi siswa agar lebih mudah memahami materi. Meski pada awalnya saya merasa gugup, saya berusaha menyiapkan diri sebaik mungkin, mulai menyiapkan Modul Ajar, mempelajari materi Biologi yang akan diajarkan, hingga menyiapkan media pembelajaran yang menarik.
Untuk pertama kalinya saya masuk dikelas X-E, saya disambut oleh antusiasme siswa yang begitu hangat. Materi yang saya ajarkan dikelas X Selama Pelaksanaan AM (Asistensi Mengajar) adalah tentang Ekosistem dan Perubahan lingkungan. Saya mencoba memulai pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana untuk memancing rasa ingin tahu mereka. Saya juga mengajak mereka berdiskusi kelompok mengenai suatu permasalahan yang sudah tersedia pada LKPD. Saya merasa senang melihat semangat mereka ketika berdiskusi dan menyampaikan ide-ide menarik tentang materi yang sedang dibahas. Dalam mengajar kelas X, saya menggunakan berbagai media pembelajaran seperti permainan ular tangga online (Quizwhizzer), Quizizz, LKPD, PPT interaktif dan juga Puzzle. Hal ini ternyata sangat menarik minat siswa. Mereka menjadi lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran, sehingga suasana kelas pun menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.Â
Sedangkan, di kelas XI-C memberikan pengalaman yang sedikit berbeda. Materi yang saya ajarkan adalah tentang Sistem Reproduksi pada Manusia. Siswa kelas XI sudah lebih terbiasa dengan diskusi dan argumentasi. Saya memanfaatkan metode tanya jawab dan diskusi kelompok untuk mendalami materi. Saya juga memanfaatkan media visual seperti gambar dan video singkat tentang Sistem Reproduksi pada Manusia, agar siswa lebih mudah memahami proses yang terjadi di dalam tubuh manusia. Saya merasa terkesan dengan beberapa siswa yang aktif bertanya dan berdiskusi, karena hal tersebut mencerminkan rasa ingin tahu yang tinggi dan keberanian mereka untuk mengemukakan pendapat.
Selain mengajar di kelas, saya juga mendapatkan kesempatan untuk melatih siswa-sisw OSN (Olimpiade Sains Nasional) di SMA Negeri 2 Malang. Ini merupakan pengalaman baru yang sangat berharga bagi saya. Saya merasa sangat senang dan bangga melihat siswa-siswi yang memiliki semangat belajar dan antusiasme yang tinggi. Membimbing OSN ini cukup menantang bagi saya untuk menggali materi Biologi lebih mendalam, dan bagaimana cara untuk menyampaikan materi yang efektif dan menyenangkan. Saya mencoba menggunakan berbagai pendekatan, seperti diskusi, latihan soal, dan pembahasan konsep lanjutan. Awalnya saya sempat ragu, karena ini merupakan pengalaman pertama. Namun, diskusi Bersama siswa-siswi itu ternyaa sangat menyenangkan, mereka membuat saya yakin bahwa belajar itu tidak ada habisnya, saya merasa sangat senang bisa menjadi teman diskusi mereka, bukan hanya sekadar "guru" yang memberikan materi. Saya pun berusaha menciptakan suasana belajar yang santai namun tetap serius, sehingga mereka bisa lebih nyaman dan antusias untuk belajar Bersama.
Tentu saja, perjalanan ini tidak selalu mulus. Saya juga menghadapi beberapa tantangan, seperti bagaimana menjaga perhatian siswa yang mulai kehilangan fokus ketika pembelajaran berlangsung terlalu lama, atau bagaimana menyesuaikan metode mengajar agar sesuai dengan karakteristik kelas. Namun, semua itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Saya belajar bahwa menjadi seorang guru tidak hanya tentang menguasai materi, tetapi juga tentang memahami kebutuhan siswa, menciptakan suasana kelas yang kondusif, dan menjadi pendengar yang baik. Saya juga mencoba untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan siswa, saya sering berbincang Santai dengan mereka. Menjadi pendengar Ketika siswa bercerita, menjawab pertanyaan mereka, atau sekadar memberikan motivasi dan semangat. Hal tersebut sangat membantu saya dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan mendukung.