Mohon tunggu...
Rika Apriani
Rika Apriani Mohon Tunggu... Writer, author, blogger. Nama Pena: Zanetta Jeanne. Nomine Best in Fiction - Kompasiana Award 2024.

Creating my own imaginary world through writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Remote vs Baterai

9 Mei 2025   11:11 Diperbarui: 8 Mei 2025   14:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels.com / iStock

Di dalam laci kayu ruang keluarga, suasana mulai memanas. Remote TV sedang duduk gelisah sambil sesekali menendang-nendang kabel HDMI yang kebetulan lewat.

Remote (mengeluh): "Hidup ini tidak adil. Baru juga seminggu aku kerja keras gonta-ganti channel, tiba-tiba kalian, Baterai A dan Baterai B, mogok kerja!"

Baterai A (malas-malas): "Kami butuh me time, bro. Capek tahu gak, disuruh nyalain Netflix jam 2 pagi cuma buat nonton ulang sinetron tahun lalu."

Baterai B (setuju): "Betul! Belum lagi kalau dia pencet tombol volume berkali-kali padahal yang rusak tuh speaker-nya, bukan kita!"

Remote (menahan emosi): "Aku juga gak bisa apa-apa kalau kalian gak ngasih tenaga! Aku cuma badan doang, tanpa kalian aku ini... ya, cuma papan tombol kesepian."

Baterai A (nyinyir): "Oh, jadi sekarang nyalahin kami? Emangnya kamu pernah rawat kami dengan baik? Diganti aja ogah-ogahan. Dicas juga enggak!"

Remote: "Eh, aku tuh bukan charger! Aku tuh pasif, ngerti? Aku hanya bisa menerima nasib! Kita ini tim. Kamu, aku, dan... ya, bahkan tombol mute yang jarang dipakai itu."

Baterai B: "Hmm... ngomong-ngomong soal mute, terakhir kali dia kepencet, pemilik kita malah panik nyari tukang servis. Kocak."

Remote (tersenyum getir): "Iya, itu momen langka. Tapi tetap aja, tanpa kalian aku jadi kayak mantan yang dilupakan, duduk di pojok, gak pernah ditekan."

Baterai A (merenung): "Kamu benar juga. Waktu kamu dipakai buat main PS dulu, kamu keren banget. Semua mata tertuju padamu."

Baterai B: "Dan kita juga berasa penting! Tenaga kita habis buat hal-hal yang epik, kayak nge-drift di game balap!"

Remote: "Tapi sekarang? Kita disalahin karena channel gak pindah. Padahal, yang rusak ya tombol power. Salahku?"

Baterai A & B (serentak): "Bukan!"

Remote (tersentuh): "Kalian emang sahabat sejati. Walau kadang suka mogok, tapi hidup tanpamu tuh... sepi. Gak seru."

Baterai B: "Kita juga ngerasa begitu. Tanpa kamu, kita cuma dua silinder kecil yang gak tau arah hidup."

Tiba-tiba, laci dibuka. Tangan manusia menyambar Remote dengan kasar.

Manusia (berteriak): "Kenapa sih ini remote gak bisa nyala juga?! Baru diganti baterainya!"

Remote (panik): "Cepat! Tegangan penuh! Siaga satu! Tombol volume akan ditekan tanpa ampun!"

Baterai A: "Aku belum pemanasan!"

Baterai B: "Aku ngantuk!"

Remote: "Kerja, guys! Demi tontonan yang layak malam ini!"

Mereka bertiga akhirnya bekerja sama, meski dengan tenaga seadanya, menyalakan TV, mengganti channel dari drama Korea ke siaran bola, lalu ke sinetron, lalu... ke YouTube anak-anak.

Baterai A: "Aku capek banget."

Baterai B: "Remote, kalau nanti aku mati, bilang ke charger, aku cinta dia."

Remote (menghela napas): "Tenang... aku yakin, besok kalian diganti. Atau setidaknya... diputar-putar biar bisa hidup sebentar."

Dan begitulah, di dunia kecil dalam laci kayu, drama antara remote dan baterai tak pernah selesai. Tapi satu hal pasti, tanpa mereka, manusia harus berdiri dan pencet tombol di TV langsung dan itu... horor yang sebenarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun