Mohon tunggu...
Rika Salsabila Raya
Rika Salsabila Raya Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalisme dan ibu dua anak

Pernah bekerja sebagai Staff Komisioner Komnas Anak dan Staff Komunikasi di Ngertihukum.ID

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Kiprah Pendidikan Umum di Kampus Islam

28 Agustus 2023   14:05 Diperbarui: 28 Agustus 2023   14:17 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milik Pribadi di tahun 2019

Terhitung empat tahun sudah saya berkuliah di jurusan Jurnalistik UIN Jakarta, sebuah prodi umum yang dapat ditemui di kampus Islam yaitu UIN Jakarta. Banyak momen ciamik dan menurut saya sangat disayangkan bila kamu tidak memilih jurusan ini di sebuah kampus Islam.

Wisuda Jurusan Jurnalistik UIN JKT 2023
Wisuda Jurusan Jurnalistik UIN JKT 2023

Panasnya Ciputat, Tangerang Selatan memang membuat siapapun tergoda. Saya yang awalnya bersekolah di sekitaran Pondok Pinang tak melupakan pilihan untuk dapat berkuliah di Universitas Islam Negeri ini. Selain karena persoalan izin orang tua, bagi saya berkuliah di UIN masih dikatakan cukup terjangkau dan selama ini tidak ada ajaran menyimpang yang diajarkan kepada saya sesuai dengan desas-desus yang berkeliaran terkait kampus UIN. Soal biaya, jangan disamakan dengan prodi kedokteran dan prodi lainnya ya! Tentu berbeda, hihi. Biaya dimulai dari angka 800 ribuan dan tertinggi sekitar 6 jutaan. Paket mata kuliah sudah tersedia di tiap semester baru dan kuliah dimulai dari jam 07:30 (opsional) dan tak sampai maghrib bila full- sks. 

Jurnalistik merupakan ilmu yang mempelajari soal penulisan dan teknik lahirnya peliputan berita. Idealisme pers yang sesuai fitrahnya merupakan tujuan prodi Jurnalistik ini dibangun. Mencetak invidu yang paham pers islami nan profetik dan memang tujuan mulia. Diharapkan lulusan Jurnalistik dapat mengerti teknis selama proses pemberitaan berjalan di dunia. 

Dilansir web Jurnalistik UIN jakarta, prodi yang baru dikatakan terpisah dari KPI ini mulai berjuang untuk menjadi jurusan yang diminati muda-mudi. Saya katakan, selain soal biaya justru seharusnya para calon mahasiswa juga mengetahui para pendidik di jurusan ini yang rata-rata sudah bekiprah di dunia pers Indonesia. Sekelas koran Republika, media online dan televisi-radio sudah dosen-dosen Jurnalistik tempuh. Tak jarang ketika saya berkuliah, mereka dapat menceritakan soal dunia kerja pers dan berbagai persoalan terkait isu secara kritis dan up to date. 

Saya juga senang mengetahui budaya UIN yang terang-terangan terkait organisasi mahasiswa nya yaitu HMI, PMII, IMM dan lain-lain. Hal tersebut melahirkan julukan mahasiswa UIN "Ciputat" yang terkenal sering kritis dan aktif dalam menyuarakan pendapat di muka umum. 

Bagi saya hal tersebut menjadi nilai tambah manakala selain momen ciamik yang didapat juga terdapat relasi pekerjaan dapat ditemui dari sumber tersebut. Pengalaman tak terlupakan lainnya adalah sistem peliputan berita yang membebaskan mahasiswa Jurnalistik untuk terjun langsung (gak cuma teori aja), jadi setiap tugas perkuliahan dapat dengan mudah dikerjakan. Di tahun 2019 contohnya, dalam peristiwa unjuk rasa terkait KPK, banyak dosen yang mendukung gerakan mahasiswa untuk unjuk rasa dan mempersilahkan mahasiswa untuk menulis opini, berdebat dan berdiskusi. 

Momen lainnya adalah ketika dosen Jurnalistik justru sering mengawasi tiap penulisan mahasiswa baik berkaitan tugas dan tulisan secara umum di kehidupan sehari-hari. Koreksi tulisan itu sudah hal yang lumrah, dalam matkul Bahasa Jurnalistik contohnya, dalam menelaah koran atau portal berita online, kita bisa mengetahui mana jurnalisme berkualitas, yang dapat menghargai Lingua Franca tersendiri. 

Bagi saya bahasa Jurnalistik dan keilmuan Jurnalistik lainnya sangat membudaya dan segala tantangan di dalamnya itu yang membuat saya terus memajukan diri untuk dapat berkarya. Misalnya dalam sidang skripsi saya kemarin, perbaikan bidang teori dan teknis penulisan adalah hal yang lumrah, menandakan bahwa tak semena-mena kampus dalam mencetak lulusan sarjana karena berkaitan dengan bidang ilmu yang diakses oleh banyak orang. Perjalanan panjang tersebut pada akhirnya membawa gelar S.I.Kom, gelar itu bagi saya dapat membuka peluang untuk dapat bekerja di sektor pemerintahan, sebagai pendidik dan pers itu sendiri. 

Lalu, jurusan ini juga memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan bantuan beasiswa. Seperti saya dalam memperoleh bantuan beasiswa pendidikan, prodi ini jelas terintegrasi dan mengerti keadaan mahasiswa nya dalam hal biaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun