jenuh aku menghadapi nurani ini
entah sampai kapan terombang-ambing begini
aku benci perasaan ini
mengapa harus terulang lagi dinamika ini
payah sungguh payahÂ
aku malu mengatakan, bahwa aku adalah pengecut disini
tak sanggup menatap jauh kedepanÂ
sial kenapa harus kaku, kenapa harus malu, ada apa sebenarnya ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!