Mohon tunggu...
Rihhadatul Aisy
Rihhadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang,main game,baca novel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ibadah Ramadhan dalam Masyarakat Indonesia

1 Mei 2023   20:54 Diperbarui: 2 Mei 2023   16:28 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pondokyatim.or.id

Bulan suci ramadhan atau yang lebih kita kenal adalah bulan puasa, merupakan kewajiban umat muslim diseluruh dunia untuk bisa menahan lapar dan haus dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Pada bulan ini, umat muslim harus bisa dituntut atau berlomba pada kebaikan, karena pahala dari perilaku baik kita akan dilipat gandakan oleh Allah SWT.  

Menurut agama islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa Arab merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan Ramadhan telah tiba. Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu bulan penuh lalu akan ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an. Puasa ditujukan untuk dapat membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

Biasanya pada bulan ini masyarakat diseluruh dunia memliki banyak keanekaragaman yang berbeda, dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas atau mengenal tradisi bulan ramadhan pada tradisi masyarakat Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bersama tradisi pada bulan ramadhan di Indonesia sangatlah beragam. Ada yang bersfifat positif ataupun  bersifat negatif, dan salah satu contoh tradisi yang bersifat negatif adalah perang sarung. Perang sarung merupakan tradisi pada bulan ramadhan, yang mana tradisi tersebut terjadi atau sering dilakukan sehabis shalat tarawih pada malam hari. Dimana segerombol anak muda atau remaja, memutar sarung atau menjadikan sarung sebagai senjata. 

Setelah mengetahui tradisi buruk dari masyarakat Indonesia dalam bulan ramadhan. Saatnya kita mengetahui tradisi lain pada bulan ini, dimana pada bulan ramadhan banyak sekali momen yang menarik pada setiap daerah dan juga bulan ini jadi ajang silaturahmi warga kampung khususnya bapak bapak yang sedang melakukan kegiatan ronda. Nah mari kita cari tahu yuk, apa saja si tradisi yang ada di Indonesia pada bulan ramadhan ini. 

1. Ngabuburit 

Ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan untuk menunggu datangnya azan magrib atau waktu berbuka. Biasanya masyarakat Indonesia melakukan kegiatan ini kisaran pukul 15.00-17.30, yang biasa dilakukan adalah berburu takjil, jalan jalan santai atau bahkan ada yang melakukan olahraga. Ngabuburit tidak bisa dijauhkan dari masyarakat Indonesia, karena sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Indonesia. Ngabuburit sendiri berasal dari kata dasar "burit" yang berarti sore atau petang. 

2. Bangunin Sahur 

Bangunin sahur biasanya dilakukan oleh perkumpulan anak remaja untuk membangunkan orang yang masih tidur dalam waktu sahur tiba. Membangunkan sahur biasanya dilakukan secara keliling kampung dengan membawa alat pukul atau musik untuk mengiringi nyanyian atau suara dengan nada. Tetapi sekarang, sebagian warga kampumg ada yang merasa terganggu dengan berisiknya suara pukulan, salah satu alasannya adalah warga yang memiliki anak kecil akan terganggu dan takut anak itu terbangun dan nangis karena bisingnya suara. 

3. Buka Puasa Bersama

Buka puasa bersama atau sering disebut BukBer, adalah salah satu tradisi dari ramainya bulan ramadhan. Pada kegiatan ini biasanya dilakukan untuk menyambung tali silaturahmi karena sibuknya atau padatnya jadwal sampai harus susah untuk bertemu kembali. kegiatan ini juga sering disebut reoni, karena kebanyakan yang melakukan adalah alumni dari sekolah ataupun kampus untuk sekedar melakukan reoni singkat pada bulan ramadhan. Kegiatan ini juga sebagai ajang adu nasib untuk sebagian orang atau bahkan adu harta atau pamer harta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun