Mohon tunggu...
Rihat Hutagalung
Rihat Hutagalung Mohon Tunggu... Rihat Hutagalung

Menulis sesuatu yang mungkin bermanfaat bagi orang lain (Blog pribadi : http://rihat-online.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

RONNY PATTI: PAHLAWAN BOLA , PAHLAWAN KELUARGA

26 Oktober 2012   00:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:23 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13512118471871391180

PENGANTAR

[caption id="attachment_213211" align="alignleft" width="300" caption="Ronny Pattinasarany"][/caption] Ronny Pattinasarany adalah seseorang yang memiliki nama besar dalam sejarah persepakbolaan Indonesia. Putra Ambon ini lahir di Makassar tahun 1949. Dia memulai karir bolanya dengan menjadi pemain PSM (Persatuan Sepakbola Makassar) Yunior di tahun 1966. Kemudian karirnya naik ke PSM Senior 2 tahun kemudian. Di akhir tahun 70-an sampai awal 80-an ,dia menjadi kapten Timnas Indonesia saat bergabung dengan klub Warna Agung,Jakarta. Bersama dengan rekan setimnya seperti Rully Nere, Stevanus Sirey,Risdianto, Simson Rumah Pasal, Johanes Auri, Berti Tutuarima, dll, Ronny dan kawan-kawan merajai persepakbolaan tanah air di Kompetisi semi professional Galatama.Selama menjadi pemain, Ronny mendapatkan penghargaan sebagai Olahragawan Nasional terbaik tahun1976 dan 1981, Pemain terbaik Galatama tahun 1979 dan 1980, dan meraih medali perak Sea games tahun 1979 dan 1981

Setelah pensiun dari sepakbola sebagai pemain, Ronny juga sukses menangani beberapa klub di tanah air. Klub-klub yang pernah ditanganinya antara lain Persiba Balikpapan, Krama Yudha Tiga Berlian, Persita tangerang, Petrokimia Gresik, Makassar Utama, Persitara Jakarta Utara dan Persija Jakarta.Prestasi yang diraihnya sebagai pelatih antara lain meraih Juara Surya Cup, Juara Petro Cup dan runner up Tugu Muda Cup bersama klub Petrokimia Gresik.

Selain sebagai pelatih, Ronny juga sering menjadi komentator sepakbola di stasiun televisi di tahun 90-an. Analisa pertandingan bola yang disampaikannnya juga menarik karena dia sebagai mantan pemain bisa memaparkan analisa secara teknis dan strategi bermain bola, tidak hanya analisa data statistik sebagaimana komentator yang berprofesi sebagai wartawan.

Namun kesibukannya menangani tim-tim sepakbola di luar kota yang membuatnya harus berpisah dengan keluarga selama berbulan-bulan. Dampaknya ternyata sangat berat bagi perkembangan anak-anaknya. Dua orang anaknya akhirnya terjebak kehidupan narkoba. Yang mula-mula terkena adalah anak kedua, Yerry Pattinasarany, kemudian anak pertama ,Robeno Pattinasarany.Ketergantungan pada narkoba juga telah menjerumuskan anaknya pada tindakan criminal seperti mencuri uang teman sekolah dan menjual perabot rumah tangga. Bahkan sampai menjual cincin kawin Ronny dan istrinya ketika mereka tidak berada di rumah.

Sedemikian besar ketergantungan anaknya akan putau yang menjeratnya. Saat anaknya sakaw, dia meraung semalaman meminta badannya dipukuli. Namun Ronny memeluknya terus dan tidak melepaskannya. Saat pagi tiiba, Ronny sendiri harus ikut mengantar anaknya untuk membeli putau ke Bandar narkoba. Dengan meminjam uang , Ronny membeli putau untuk anaknya sekedar mengurangi rasa sakit yang diderita anaknya. Perjuangan Ronny sebenarnya juga berat karena bandar narkoba yang merasa terancam keberadaannya bisa saja memberikan obat over dosis dengan sengaja atau mencampur bahan yang mematikan.

Namun Ronny bertekad untuk mengembalikan anaknya dari jeratan narkoba. Demi anaknya dia akhirnya berhenti melatih bola di klub Petrokimia Gresik dengan status pelatih termahal. Setelah beberapa kali menggunakan jasa terapi oleh dokter namun tidak berhasil, Ronny memutuskan untuk mengubah sendiri cara penyembuhannya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ronny menganggap bahwa apa yang dialami anaknya adalah sebagai hukuman Tuhan kepada dia karena selama ini meninggalkan anak-anaknya demi profesinya. Maka untuk menyembuhkan anaknya dia harus terlebih dahulu memperbaiki hubungannya dengan Tuhan dan kepada anak-anaknya. Rahasia keberhasilan proses penyembuhan mereka terjalin karena ada tiga simpul hubungan antara dirinya denganTuhan ,keluargadan anak-anaknya. Selain itu, proses kesembuhan juga tidak lepas dar pelayanan Gereja. Terapinya, jika orang sakaw biasanya mencari putau, maka di Gereja mereka mencari Firman Tuhandengan membaca ayat-ayat Alkitab dan saling mendoakan. Ronny mengingatkan kepada mereka bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

Kedua anaknya akhirnya berhasil lepas dari jeratan narkoba dan memberikan kesaksian-kesaksian di depan keluarga dan orang banyak. Dalam sebuah wawancara di acara “Kick Andy”, Metro TV, ketikaRonny dan istrinya Stella Pattinasarany mengisahkan perjuangannya membebaskan kedua anaknya dari jeratan narkoba., kedua anaknya membeli kembali dan menyematkan kembali cincin kawin untuk bapak dan ibunya sebagai pengganti cincin yang mereka jual dahulu untuk kebutuhan membeli narkoba.

PENUTUP

Keberhasilan Ronny Pattisarany melepaskan kedua anaknya dari jeratan narkoba adalah hal yang patut diteladani. Kesediannya mendampingi anaknya melalui masa-masa sulit dengan meninggalkan karirnya sebagai pelatih sepakbola menyiratkan betapa pentingnya kehadiran orangtua dalam mencegah dan mengatasi persoalan narkoba yang mengancam keutuhan keluarga. Sebelum meninggal dunia, Ronny masih sempat menulis buku berjudul “Dan Kedua Anakku Bebas dari Narkoba” pada tahun 2007. Ronny telah pergi untuk selamanya di tahun 2008. Namun dia telah mewariskan jiwa kepemimpinan dan welas kasih sebagai kapten di lapangan hijau dan di rumah tangga. Dalam dirinya kita temukan sosok pahlawan: Pahlawan Bola, Pahlawan Keluarga.

Sumber : http:// id.wikimedia.org

http;//www.bnn.go.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun