Lia : “Alhamdulillah habis bu gorengannya?” kata ibu.
Ibu : “Iya nak alhamdulillah,kamu belum ganti baju , sana kamu ganti baju dulu terus istirahat” kata ibu.
Lia : “Iya bu bentar lagi, aku mau mijitin ibu dulu”.
Ibu : “Udah nak ibu gak begitu capek kok”.
Lia : “Yaudah deh bu aku mau ke kamar dulu sekalian juga mau ganti baju”sambil berjalan menuju kamar.
Lia : “Aku sengaja tidak akan bilang ibu dulu kalau aku mendapat rejeki, besok sajalah kalau ayah juga dirumah akan aku beritahu semua” gumamku dalam hati.
Tak lama berselang aku masuk kamar. Sambil memikirkan cerpen yang akan ku buat nanti.
Lia : “ Kira-kira apa ya cerpen yang akan ku buat?”
Lia : “Kenapa jadi bingung seperti ini?”
Lia : “Oh iya.. mending tentang gambaran kehidupanku, anak seorang becak dan penjual gorengan yang bercita-cita menjadi dokter”.
Lia : “Dan temanku satu kelaskan banyak juga yang mengejekku karena profesi orang tuaku yang mungkin tidak bisa membiayai aku sekolah dan cita-cita ku yang terlalu tinggi” kataku yang sedari tadi berbicara sendiri di kamar.