Mohon tunggu...
Rifzika Aulia
Rifzika Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Drama

Alloh Tidak Tidur

11 Oktober 2016   20:27 Diperbarui: 11 Oktober 2016   20:46 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Senja masih menyelimuti awan, kabut-kabut mulai pergi bintang-bintang kecil mulai hilang satu persatu, embun-embun masih tebal diantara dedaunan hijau nan indah,

Suara adzan subuh melengkapi hari esok yang akan cerah. Seperti biasanya aku berangkat sekolah, sambil membawa sebagian gorengan untuk dititipkan di Bu Eni, salah satu pemilik kantin sekolahku.

Lia : “Pagi Bu kantinnya masih sepi ya?” sapaku

Bu Eni : “Iya nih neng rajin bener pagi-pagi dah sampai sekolah?,bawa gorengan berapa neng?” kata ibu Eni.

Lia : “Lima puluh gorengan.Sini Bu biar aku yang menatanya”.

Bu Eni : “Iya neng,terimakasih”. “Owh iya, neng Lia, Ibu hampir lupa tadi Ibu Santi pesan sama Ibu, nanti waktu istirahat pertama kamu di suruh ke ruangannya”.

Lia : “Emmh, iya Bu!” (jawabku ragu). “Ibu tau gak kira-kira aku disuruh ngapain?”.

Bu Eni : “Ibu kurang tahu kamu dipanggil karena apa soalnya Bu Santi tadi hanya memberi pesan seperti itu”.

Lia : “Atau karena jangan-jangan aku menunggak SPPku selama 6 bulan ini?”.

Bu Eni : “Sudahlah nanti kamu temui saja Bu Santi biar kamu gak penasaran”.

Lia : “Yasudah bu, Terimkasih ya aku mau ke kelas dulu”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun