Senja masih menyelimuti awan, kabut-kabut mulai pergi bintang-bintang kecil mulai hilang satu persatu, embun-embun masih tebal diantara dedaunan hijau nan indah,
Suara adzan subuh melengkapi hari esok yang akan cerah. Seperti biasanya aku berangkat sekolah, sambil membawa sebagian gorengan untuk dititipkan di Bu Eni, salah satu pemilik kantin sekolahku.
Lia : “Pagi Bu kantinnya masih sepi ya?” sapaku
Bu Eni : “Iya nih neng rajin bener pagi-pagi dah sampai sekolah?,bawa gorengan berapa neng?” kata ibu Eni.
Lia : “Lima puluh gorengan.Sini Bu biar aku yang menatanya”.
Bu Eni : “Iya neng,terimakasih”. “Owh iya, neng Lia, Ibu hampir lupa tadi Ibu Santi pesan sama Ibu, nanti waktu istirahat pertama kamu di suruh ke ruangannya”.
Lia : “Emmh, iya Bu!” (jawabku ragu). “Ibu tau gak kira-kira aku disuruh ngapain?”.
Bu Eni : “Ibu kurang tahu kamu dipanggil karena apa soalnya Bu Santi tadi hanya memberi pesan seperti itu”.
Lia : “Atau karena jangan-jangan aku menunggak SPPku selama 6 bulan ini?”.
Bu Eni : “Sudahlah nanti kamu temui saja Bu Santi biar kamu gak penasaran”.
Lia : “Yasudah bu, Terimkasih ya aku mau ke kelas dulu”.