Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Azzaky
Muhammad Rifqi Azzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225010037- S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercubuana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo, M.SI.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif

16 Oktober 2025   01:52 Diperbarui: 17 Oktober 2025   07:42 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang gagal wawancara dan berpikir, "Hidup saya hancur"->merasa putus asa. Dengan berpikir ulang:"Saya gagal hari ini, tapi bisa belajar dan memperbaiki diri", perasaannya berubah menjadi termotivasi. Realitas sama, tapi pikiran mengubah emosi dan tindakan. 

Modul PPT Prof Apollo 2025
Modul PPT Prof Apollo 2025

4. Relevansi Filosofis

Ellis memindahkan fokus dari dunia luar ke dunia dalam. Jika Stoik menekankan kendali diri dan Nietzsche menekankan afirmasi hidup, Ellis menekankan kekuatan logika dan rasionalitas dalam membentuk emosi. Berpikir positif bukan ilusi, tapi tanggung jawab intelektual untuk memilih cara berpikir yang sehat.

Kesimpulan, Albert Ellis mengajarkan bahwa pikiran adalah arsitek emosi. Kita bukan korban peristiwa, tetapi penafsir aktifnya. Dengan berpikir rasional, kita mengubah perasaan, dan dengan mengubah perasaan, kita mengubah hidup. Seperti kata Ellis: "Menjadi bahagia bukan soal menemukan dunia sempurna, tetapi belajar berpikir lebih sehat tentang dunia yang tidak sempurna".

Modul PPT Prof Apollo 2025
Modul PPT Prof Apollo 2025

Modul PPT Prof Apollo 2025
Modul PPT Prof Apollo 2025

Pemikiran positif berkembang dari kendali batin hingga tindakan kreatif:

Stoikisme (Epictetus, Marcus Aurelius) = menekankan kendali diri dan penerimaan realitas.

Eksistensialisme (Nietzsche) = mendorong afirmasi aktif dan mencintai hidup sepenuhnya.

Pragmatisme (William James) = menekankan keyakinan sebagai alat untuk menciptakan realitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun