Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Azzaky
Muhammad Rifqi Azzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225010037- S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercubuana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo, M.SI.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif

16 Oktober 2025   01:52 Diperbarui: 17 Oktober 2025   07:42 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar Belakang

Berpikir positif tidak hanya tentang tersenyum, melainkan cara yang cerdas untuk melihat hidup.  Tokoh-tokoh seperti Marcus Aurelius, Epictetus, Nietzsche, William James, dan Albert Ellis menekankan bahwa pikiran menentukan kualitas hidup. Marcus Aurelius menekankan ketenangan dalam menerima kenyataan, Epictetus mengajarkan kendali atas tanggapan diri, Nietzsche mengusulkan untuk mencintai takdir (amor fati), William James percaya pikiran positif mewujudkan kebaikan, dan Albert Ellis menekankan berpikir rasional untuk mengatasi emosi negatif. Jadi, berpikir positif berarti menghadapi hidup dengan bijak, kuat, dan tenang, bukan mengabaikan masalah.

Modul PPT Prof Apollo 2025
Modul PPT Prof Apollo 2025

Marcus Aurelius (121–180 M) – Filsuf Kaum STOA

Marcus Aurelius, kaisar Romawi dan tokoh Stoik, menekankan bahwa manusia tidak bisa mengendalikan peristiwa luar, tapi bisa mengendalikan pikiran dan reaksi terhadapnya. Ketenangan batin dan kebahagiaan sejati diperoleh melalui pikiran yang rasional dan tenang. Penderitaan muncul bukan dari keadaan, tapi dari cara menilai peristiwa. Mengatur pikiran agar positif dan rasional memungkinkan hidup lebih baik. Inti ajaran Stoikismenya adalah penguasaan diri, kesadaran, dan penerimaan kenyataan. Kutipan terkenalnya: "You have power over your mind – not outside events. Realize this, and you will find strength." Menunjukkan bahwa kekuatan manusia ada pada kendali pikiran. Dalam berpikir positif, Marcus mengajarkan menerima kenyataan dengan tenang serta melihat sisi baik dan rasional dari setiap situasi, sehingga lebih kuat menghadapi tantangan dan menemukan makna hidup. 

Modul PPT Proff Apollo 2025
Modul PPT Proff Apollo 2025

Contoh Hubungan dengan Pimpinan (terinspirasi dari Marcus Aurelius)

Marcus Aurelius mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan segala hal di sekitar kita, tapi kita bisa mengatur pikiran dan sikap terhadap hal itu. Dalam pekerjaan, prinsip ini sangat berguna ketika menghadapi keputusan atau arahan dari atasan yang sulit. Dengan tetap tenang dan berpikir positif, saya fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, yaitu respon dan cara menyelesaikan tugas. Bukan hal-hal yang tidak bisa diubah. Sikap tenang, sopan, dan solutif membuat suasana kerja menjadi lebih harmonis, serta komunikasi dengan atasan menjadi lebih lancar. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa berpikir positif artinya menerima kenyataan dengan terbuka dan berpikir jernih, sehingga membantu perkembangan diri secara pribadi dan profesional.

Kasus: Orang Marah - Marah di Jalan Raya

Suatu hari saat berkendara, ada pengendara lain yang menyalip kasar dan marah-marah. Alih-alih terpancing emosi, saya mengingat ajaran Marcus Aurelius bahwa kita tidak bisa mengendalikan tindakan orang lain, tapi bisa mengatur reaksi sendiri. Saya memilih tetap tenang, berpikir positif bahwa mungkin ia sedang stres atau terburu-buru, sehingga situasi tetap aman. Setelah itu, saya merasa bangga karena bisa mengendalikan emosi sendiri. Saya menyadari bahwa kekuatan sejati terletak pada kemampuan untuk mengendalikan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun