Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Azzaky
Muhammad Rifqi Azzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225010037- S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercubuana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo, M.SI.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif

16 Oktober 2025   01:52 Diperbarui: 17 Oktober 2025   07:42 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contohnya, ketika seseorang menyalip kendaraan kita secara kasar, jantung berdebar adalah sensasi, sedangkan rasa marah adalah emosi. Dengan berpikir positif misalnya, "mungkin dia sedang terburu-buru". Emosi mereda dan kita tetap tenang. Dengan cara ini, kita belajar menjadi tuan atas diri sendiri.

Modul PPT Prof Apollo 2025
Modul PPT Prof Apollo 2025

Epictetus (50–135 M) – Filsuf Stoik Yunani

Epictetus adalah seorang filsuf Stoik terkenal yang lahir sebagai budak di Hierapolis, Frigia, namun kemudian menjadi salah satu pemikir besar dalam sejarah filsafat. Ia tidak menulis sendiri ajarannya, tetapi gagasannya dicatat oleh muridnya, Arrian, dalam dua karya penting:"The Discourses dan The Enchiridion" (Buku Pegangan).

Inti ajaran Epictetus adalah bahwa penderitaan dan kebahagiaan manusia tidak ditentukan oleh keadaan luar, melainkan oleh cara kita menilai keadaan tersebut. Ia membagi segala sesuatu dalam hidup menjadi dua: hal yang berada dalam kendali kita, seperti pikiran, penilaian, dan tindakan; serta hal yang berada di luar kendali kita, seperti tubuh, reputasi, kekayaan, cuaca, dan opini orang lain. Menurut Epictetus, kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai ketika kita fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan menerima dengan tenang apa yang tidak bisa diubah. Dengan sikap ini, seseorang dapat hidup bebas dari penderitaan batin dan mencapai ketenangan sejati.

Modul PPT Proff Apollo 2025
Modul PPT Proff Apollo 2025

 

Kutipan Terkenal Epictetus (50–135 M)

"It’s not what happens to you, but how you react to it that matters". (Bukan apa yang terjadi padamu yang penting, tetapi bagaimana kamu bereaksi terhadapnya.)

Kutipan ini merangkum inti ajaran Stoikisme bahwa kebahagiaan dan penderitaan tidak ditentukan oleh peristiwa luar, tetapi oleh cara kita meresponsnya. Epictetus menegaskan bahwa hal-hal eksternal tidak memiliki kekuatan untuk membuat kita menderita, kecuali jika kita sendiri menilainya secara negatif.

Relevansi Ajaran:
Pemikiran Epictetus sangat relevan dengan kehidupan modern yang dipenuhi tekanan, persaingan, dan ketidakpastian. Ia mengajarkan pentingnya berpikir positif, tidak bereaksi berlebihan terhadap masalah, serta menjaga kebebasan batin di tengah situasi apa pun. Dengan menerapkan pandangan ini, seseorang dapat hidup lebih tenang, bijak, dan tidak mudah terguncang oleh keadaan luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun