Mohon tunggu...
Rifqi18190040
Rifqi18190040 Mohon Tunggu... Jurnalis - Semua sudah ada jalannya

rickymarchell77@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Indonesia Krisis Implementasi Nilai-nilai Pancasila

12 Februari 2019   21:35 Diperbarui: 12 Februari 2019   21:57 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semboyan yang ada dalam pancasila yakni Bhinneka Tinggal Ika ( berbeda-beda tetap satu jua). Semboyan itu dapat membangun sebuah toleransi antar ummat berbangsa. Secara linguistik makna struktural selokah itu adalah " beda itu, satu itu" (Kaelan, 2014:24). perbedaan itu yang menjadi ciri khas kebangsaan Indonesia yang tidak ada dalam negara-negara lainnya. Hal inilah yang coba dibangun dalam ranah sosial untuk menceminkan kerukunan.

Implementasi Nilai Pancasila di Era Reformasi

Indonesia, berdiri dengan adanya pluralitas. Tegaknya Indonesia melalui beberapa tindakan yang bahkan ancaman yang harus ditanggung adalah nyawanya.

Begitu banyak polemik yang terjadi dari masa pra-kemerdekaan, pasca kemerdekaan sampai kepada masa reformasi.

Reformasi sendiri lahir setelah pemerintahan orde baru runtuh yang dipimpin oleh Soeharto yang berkuasa selama 21 tahun. Perjalanan tersebut tidaklah mulus seperti yang dilihat sekarang. Polemik yang begitu nampak pada masa orde baru yaitu krisis moneter dan KKN. Inilah ancaman besar bangsa yang cukup memprihatinkan. Barang pangan yang begitu mahal sampai semuanya tidak terbendung. Yu

Adanya era reformasi untuk merubah kondisi sosial yang buruk. Nilai-nilai kepancasilaan itu harus bisa ditanamkan kembali. Nilai itulah yang mampu merubah perspektif tentang Indonesia. Pancasila yang merupakan sistem dasar moral, etika dalam kebangsaan Indonesia harus mampu diimplementasikan dalam kehidupan pemerintah dan rakyat.

Intervensi penguasa dalam implementasi nilai pancasila sangatlah diperlukan. Untuk menumbuhkan kembali nilai yang mulai luntur. Terlalu banyak kejadian yang lepas dari nilai itu. Era reformasi banyak terjadi kekerasan dan deskriminasi terhadap kelompok tertentu. Pebedaan yang dulunya diagungkan secara perlahan begitu pecah. Kasus yang cukup menakjubkan adanya penistaan agama. Nilai pancasila tentang keadilan dan ketuhanan seakan-akan tidak tercermin kembali. Kasus lain yakni korupsi yang begitu merugikan rakyat sangatlah membudaya. Perlu gebrakan revolusi untuk mengatasinya. Bahkan media sosial dijadikan bahan deskriminasi dan pelecehan publik.

Krisis nilai tentulah yang harus ditata kembali dan menjadi perhatian besar bangsa Indonesia. Nilai ideologi bangsa yang mulai luntur, diimplementasikan secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya ada peran pendidikan yang untuk menunjang hal itu.

Pemerintah yang paham betul tentang kepancasilaan harus meminimalisir tindakannya yang tidak sesuai. Cermin yang digunakan rakyat adalah pemerintah itu sendiri, dalam arti gerak  penguasa merupakan perhatian besar rakyat.

Kejadian di atas, tentunya menjadi tugas bersama untuk membangun Indonesia lebih baik. Nilai pancasila harus dipahami betul dan diimplementasikan secara nyata walaupun bersifat utopis. Setidaknya Indonesia bisa meminimalisir penurunan nilai itu. Nilai yang dipakai menentukan ukuran yang digunakan. Jadi, jika ukuran dan nilainya adalah pemerintahan maka pemerintah harus berhati-hati dalam bertindak agar tidak menjadi alasan rakyat tentang perilakunya terkait negara.

Kesadaran dalam diri pribadi lebih penting daripada motivasi eksternal. Peran pentingnya adalah faktor internal. Indonesia merupakan milik kita bersama, untuk itu harus kita jaga dan dan kita rawat bersama-sama. Untuk itu,tumbuhkan kembali nilai pancasila. Sebab, pancasilais merupakan nilai dasar berkebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun