Â
Wadah Antropolog Berkontribusi di Bidang Kesehatan
Dengan menggunakan konsep dan teori di atas, antropolog dapat berkontribusi mengkaji suatu fenomena kesehatan dengan menggunakan perspektif yang berbeda dari disiplin ilmu kesehatan lain.
Salah satu contoh kasus yang bisa dikaji melalui kacamata antropologi kesehatan adalah mengenai peran seorang Belian bagi perempuan hamil Suku Sasak di Desa Loyok, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Belian atau dukun dipercaya oleh masyarakat Sasak karena dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang bersifat personalistik yang dapat menganggu kesehatan ibu dan janin (Sahidu dkk, 2013).
Nilai-nilai dan kepercayaan gaib masyarakat akan penyakit guna-guna juga mempengaruhi kuatnya peran belian bagi perawatan kehamilan perempuan Sasak dibanding dengan perawatan secara medis. Oleh karena itu, antropologi kesehatan dapat menjembatani perspektif biologis dengan perspektif masyarakat terhadap suatu fenomena kesehatan.
Â
Sumber Referensi
Foster, G. M., & Anderson, B. G. (1986). Antropologi Kesehatan (Terjemahan). Jakarta: UI-Press.
Husaini dkk. (2017). Buku Ajar Antropologi Sosial Kesehatan. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat Press.
Kleinman A., Eisenberg L., Good B. (1978). Culture, illness, and care: clinical lessons from anthropological and cross-cultural research, Ann Intern Med.
Kottak, C. P. (1999). Anthropology: The Exploration of Human Diversity, 8th Edition. New York: McGraw-Hill College.
Sahidu dkk. (2013). Pergeseran peran belian dalam pemeliharaan kesehatan perempuan Suku Sasak disaat kehamilan. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 26(1), 55 – 64.