Mohon tunggu...
Rifki Ilmayanto
Rifki Ilmayanto Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Problematika Defisit Air Bersih di Kota Jakarta

9 Desember 2016   19:51 Diperbarui: 9 Desember 2016   20:07 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Bersama Kepala Instalasi IPA Cilandak Bapak Rizky Darmadi. Dokumentasi Pribadi

KETAHANAN AIR BERSIH JAKARTA

Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat di kota terbesar dan tidak terkecuali di ibukota Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 10 juta jiwa dan luas wilayah sebesar 664 Km2. maka diperlukan solusi dan optimalisasi sumber air bersih bagi masyarakat. 

Menurut tempatnya air dapat dibagi menjadi dua yaitu air permukaan seperti sungai, danau, laut, dan air bawah tanah yaitu air yang meresap ke dalam tanah dan tertahan oleh suatu lapisan batuan yang kedap air dan bisa membentuk cadangan air. Penggunaan air bawah tanah di ibukota jakarta tidak direkomendasikan.  Menurut hasil liputan dari national geographic  bahwa kualitas air bawah tanah di wilayah jakarta dalam kondisi kritis. Sebagian besar air bawah tanah sudah tidak memenuhi standar kualitas air baku.   Selain itu penggunaan air bawah tanah yang berlebihan juga dapat menurunkan permukaan tanah di Propinsi DKI Jakarta dan mendatangkan problema baru di ibukota.

Ketika air tanah sudah tidak layak maka solusi dan optimalisasi untuk pemenuhan mendasar air baku untuk masyarakat di jakarta adalah air permukaan. Akan tetapi air permukaan juga memiliki problema yang tidak kalah pelik yaitu sudah tercemarnya air permukaan baik tercemar karena limbah fisik dan limbah kimiawi dari rumah tangga dan industri, terjadinya pendangkalan sungai, dan banjir pada saat musim hujan.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh PAM Jaya. Saat ini dengan jumlah penduduk kota Jakarta yang mencapai lebih dari 10 juta jiwa dengan asumsi bahwa setiap orang perharinya membutuhkan 100 liter maka dibutuhkan 26.100 liter/detik kebutuhan air di Jakarta. Saat ini kapasitas terpasang yang dapat dipenuhi oleh dua operator yang ada di Jakarta yaitu PT. AETRA dan PT. PALYJA hanya sebesar 17.000 liter/detik. Sehingga masih ada defisit yang harus dipenuhi sebesar 9.100 liter/detik.

Di Jakarta. dalam upaya memenuhi ketersediaan air bersih bagi masyarakat salah satunya dilakukan oleh satu operator yaitu PT PALYJA yang bertugas untuk produksi air baku hingga distribusi sampai ke rumah yang mencakup wilayah kerja Palyja  yang dipetakan dalam 3 kluster (Barat, Pusat, Selatan).

Sumber air baku yang diperoleh oleh PT. PALYJA berasal dari air permukaan yaitu 94.3% berasal dari pasokan air dari luar jakarta dan hanya 5.7% pasokan air dari jakarta.

VISIT IPA CILANDAK PALYJA BERSAMA KOMPASIANA

Pada hari Rabu 7 Desember 2016 penulis berkesempatan melakukan visit di salah satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak milik PT. PALYJA bersama dengan Kompasiana untuk melihat operasional IPA CIlandak.

IPA Cilandak terletak di Jl. R.A Kartini, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan luas area mencapai 9.5 hektar. Mulai beroperasi sejak tahun 1977 dengan kapasitas awal produksi 200 liter per second (lps) dengan menggunakan pengolahan metode konvensional. Pada tahun 2000 PT. Palyja melakukan investasi dengan menambah kapasitas produksi 200 lps yaitu membangun plant UCD 720. Sehingga total air bersih yang dihasilkan IPA Cilandak mencapai 400 lps.

Sumber air baku IPA Cilandak berasal dari Kali Krukut. Berdasarkan penuturan kepala instalasi IPA Cilandak yaitu bapak Rizky Darmadi ada permasalahan yang dihadapi oleh IPA Cilandak yang dihadapi setiap tahun yaitu potensi banjir yang dapat menganggu operasional IPA Cilandak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun