'Tapi besok kamu yang main ya', kata Dedi.
'Ayo teman-teman. Kita ke kali. Cuci kaki sambil berenang. Ayo Rio, kita main air. Tidak dalam kok airnya', giliran Aat yang memberi komando.
Semua anak lalu berdiri. Melihat temannya dari tadi tidak memakai sandal, Rio lalu melepas sandalnya. Ikut jalan telanjang kaki. Ternyata enak juga ya kaki kena tanah. Adeeeem. Emang sih kotor, tapi kan nanti bisa dicuci. Begitu pikir Rio.
Tidak beberapa lama, Rio pulang ke rumah. Kakeknya heran melihat wajah Rio yang ceria.
'Kek. Rio senang di sini. Rio banyak teman. Tadi Rio berenang di sungai. Dangkal sih. Airnya bersih', kata Rio dengan ceria.
Kakek manggut-manggut.
'Lalu, kaki kamu kotor dong', Kakek bertanya.
'Tenang Kek. Kan Rio mau mandi pakai sabun. Nanti juga bersih Kek'.
Malam itu, meski tanpa AC Rio tidur nyenyak. Badannya yang capek dan senangnya bermain bersama teman-teman membuat Rio tidur pulas.
Pagi harinya, Rio bangun lebih awal. Rio juga solat lebih awal. Mamahnya yang baru pulang semalam dari rumah Paman dan sedang duduk di teras rumah Kakek terkejut.
'Eh Rio sudah bangun. Mau ke mana? Pengen pulang ke Jakarta', kata Mamahnya Rio.