Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

[FFA] Rio, Si Gatrikman

18 Oktober 2013   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:23 174 4
oleh
Rifki Feriandi
(223)

Rio adalah anak SD di Jakarta. Hobinya main play stasion atau game. Meski Rio pintar, tapi Rio lebih senang bermain sendiri.

Rio paling tidak suka jika liburan sekolah pergi ke rumah kakeknya di kampung. Kakek tidak punya kamar yang enak. Tidak ada AC lagi. Rio jadi susah tidur. Seperti liburan Lebaran kali ini, wajahnya cemberut sepanjang perjalanan.

Di rumah kakeknya, Rio mengurung diri di kamarnya sambil bermain game. Di luar terdengar suara berisik. Anak-anak kampung sedang bermain. Rio lalu mengintip dari sela jendela kayu yang terbuka. Ada banyak anak-anak seusianya di sana. Wah, Aat sepupunya lagi tertawa-tawa riang. Dia sedang digendong temannya. Padahal Aat kan gendut. Hihihi, lucu lihat anak yang menggendongnya, meringis keberatan.

Permainan dilanjutkan. Rio sekarang membuka jendela lebar-lebar.

'Rio!!! Ayo ke sini. Main bersama-sama. Seru loh'. Aat memanggilnya.
'Rioooo, ayoooo! ', teman-teman Aat lainnya ikutan memanggil.

Rio merasa senang. Mereka kan tidak kenal Rio, tapi kok mereka baik mengajak main Rio. Rio berjalan keluar.

'Rio, kenalkan ini Apud. Ini Dedi. Ini Juju, ini....', Aat mengenalkan teman-temannya kepada Rio. Teman-temannya banyak sekali, sampai Rio tidak hapal namanya.

'Kamu ikutan yah?', kata Apud.

'Aku gak bisa mainnya', kata Rio.

'Ini namanya gatrik. Kamu lihat saja dulu. Nanti kamu bisa kok', jawab Juju.

'Asyik loh Rio. Yang menang nanti digendong', seru Apud lagi.

'Asal jangan Aat saja yang menang . Gendongnya beraaat. Hahahahah', kata Dedi sambil tertawa. Semua ikutan tertawa. Aat juga ikut tertawa, sambil membuka kaosnya, memperlihatkan perutnya yang buncit dan udelnya yang lucu. Rio jadi ikutan tertawa. Rio jadi semangat.

Rio duduk di atas batu gede. Aat dan teman-temannya mulai bermain lagi. Mereka dibagi dua kelompok. Kelompok Aat memulai permainan. Aat memegang potongan bambu cukup panjang. Bambu kedua yang pendek diletakkan di atas dua balok kayu kecil. Aat lalu memukul atau bambu kecil itu sampai terbang. Teman-temannya tertawa.

Juju yang menjadi lawan Aat tidak berhasil menangkap bambu kecil yang terbang itu. Teman-temannya mengolok-olok lucu. Tapi Juju tidak marah, karena temannya cuman bercanda.

Juju lalu mengambil bambu kecil itu dan lalu melemparkan balik tapi sayang tidak mengenai bambu panjang yang diletakan Aat di atas balok kayu.

Aat lalu kemudian mengangkat bambu kecil itu ke udara, lalu melemparkannya dan memukulnya. Aat hebat. Bambunya terbang jauuuuh banget. Akhirnya Juju kalah. Jadi deh dia harus menggendong Aat yang berat. Semua tertawa senang.

Selesai bermain, mereka semua duduk di tanah. Istirahat. Rio pun ikut bergabung duduk di atas tanah.

'Ah, biarin kotor juga. Mereka juga kotor. Ntar kan bisa dicuci', begitu pikir Rio.

'Eh Rio, mainnya kita terusin besok ya. Kecapekan nih', kata Juju sambil terengah-engah.

'Yee takut gendong lagi tuh', kata Apud.

'Kalo gendong kamu sih Pud enteng. Ini gendong Aat', kata Juju lagi. Semua tertawa.

'Tapi besok kamu yang main ya', kata Dedi.

'Ayo teman-teman. Kita ke kali. Cuci kaki sambil berenang. Ayo Rio, kita main air. Tidak dalam kok airnya', giliran Aat yang memberi komando.

Semua anak lalu berdiri. Melihat temannya dari tadi tidak memakai sandal, Rio lalu melepas sandalnya. Ikut jalan telanjang kaki. Ternyata enak juga ya kaki kena tanah. Adeeeem. Emang sih kotor, tapi kan nanti bisa dicuci. Begitu pikir Rio.

Tidak beberapa lama, Rio pulang ke rumah. Kakeknya heran melihat wajah Rio yang ceria.

'Kek. Rio senang di sini. Rio banyak teman. Tadi Rio berenang di sungai. Dangkal sih. Airnya bersih', kata Rio dengan ceria.

Kakek manggut-manggut.

'Lalu, kaki kamu kotor dong', Kakek bertanya.

'Tenang Kek. Kan Rio mau mandi pakai sabun. Nanti juga bersih Kek'.

Malam itu, meski tanpa AC Rio tidur nyenyak. Badannya yang capek dan senangnya bermain bersama teman-teman membuat Rio tidur pulas.

Pagi harinya, Rio bangun lebih awal. Rio juga solat lebih awal. Mamahnya yang baru pulang semalam dari rumah Paman dan sedang duduk di teras rumah Kakek terkejut.

'Eh Rio sudah bangun. Mau ke mana? Pengen pulang ke Jakarta', kata Mamahnya Rio.

'Ah Mamah. Katanya Rio liburan di sini seminggu. Rio mau siap-siap main gatrik ni Mah. Seru banget. Rio pasti bisa menang. Rio pilih Aat jadi lawan Rio mah. Kan kalo Rio menang digendong Aat, Aatnya kuat. Kalo digendong Juju, nanti kasihan dia nanti kecapekan dong', kata Rio semangat.

Mamah Rio senang sekali mendengarnya.

Seminggu Rio berada di rumah Kakek. Game yang dibawa dari Jakarta tidak pernah dia pakai. Sekarang Rio jadi pemain gatrik hebat. Rio mendapat banyak teman baru. Dan Rio sekarang dijuluki Gatrikman.

Sepulangnya ke Jakarta, Rio si Gatrikman lalu mengajak teman-temannya bermain Gatrik.

#####

Yuk baca karya peserta lain di sini
Jangan lupa untuk bergabung di group FB Fiksiana Community

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun