'Asyik loh Rio. Yang menang nanti digendong', seru Apud lagi.
'Asal jangan Aat saja yang menang . Gendongnya beraaat. Hahahahah', kata Dedi sambil tertawa. Semua ikutan tertawa. Aat juga ikut tertawa, sambil membuka kaosnya, memperlihatkan perutnya yang buncit dan udelnya yang lucu. Rio jadi ikutan tertawa. Rio jadi semangat.
Rio duduk di atas batu gede. Aat dan teman-temannya mulai bermain lagi. Mereka dibagi dua kelompok. Kelompok Aat memulai permainan. Aat memegang potongan bambu cukup panjang. Bambu kedua yang pendek diletakkan di atas dua balok kayu kecil. Aat lalu memukul atau bambu kecil itu sampai terbang. Teman-temannya tertawa.
Juju yang menjadi lawan Aat tidak berhasil menangkap bambu kecil yang terbang itu. Teman-temannya mengolok-olok lucu. Tapi Juju tidak marah, karena temannya cuman bercanda.
Juju lalu mengambil bambu kecil itu dan lalu melemparkan balik tapi sayang tidak mengenai bambu panjang yang diletakan Aat di atas balok kayu.
Aat lalu kemudian mengangkat bambu kecil itu ke udara, lalu melemparkannya dan memukulnya. Aat hebat. Bambunya terbang jauuuuh banget. Akhirnya Juju kalah. Jadi deh dia harus menggendong Aat yang berat. Semua tertawa senang.
Selesai bermain, mereka semua duduk di tanah. Istirahat. Rio pun ikut bergabung duduk di atas tanah.
'Ah, biarin kotor juga. Mereka juga kotor. Ntar kan bisa dicuci', begitu pikir Rio.
'Eh Rio, mainnya kita terusin besok ya. Kecapekan nih', kata Juju sambil terengah-engah.
'Yee takut gendong lagi tuh', kata Apud.
'Kalo gendong kamu sih Pud enteng. Ini gendong Aat', kata Juju lagi. Semua tertawa.