Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Detha!! Elo Jual, Gue Beli (tanpa Emosi)

17 Februari 2011   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:31 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waduh, jangan buru-buru emosi dan mencap yang lain-lain dong! Sorry, saya bukan titisannya EA. Saya malah kebalikannya, ingin membawakan judul yang gak neko-neko, tidak bombastis, tapi berisi. Cuman, tetap saja saya tergelitik - dalam hal ini iseng ingin mencoba suatu judul yang agak menjual emosi.

Judul itu, dan tulisan ini, sebenarnya adalah buat Kompasianer Detha Arya Tiffada. Apa masalahnya? Lho, siapa yang punya masalah. Istilah "Elo jual - gue beli" bukankah istilah umum, yang sebenarnya bisa dipakai dalam konteks apapun - baik itu dalam emosi atau pun tidak. Nah, saya ingin menggunakannya dalam konteks yang wajar, teduh, dan baik. Please, jangan negative thinking dulu dong ;)

Dalam salah satu tulisannya, Detha memposting artikel berjudul Ide Gila Menulis: Satu Hari Satu Tulisan. Ide yang bagi saya tidak baru - karena pernah mendengarnya dari wordpress (sorry, lebih tepat "membacanya', emang wordpress bisa ngomong?), tapi terus terang saya apresiasi tinggi, karena bukanlah suatu hal yang mudah untuk melakukan hal itu. Butuh sebuah komitmen yang tinggi untuk dapat membuat satu buah tulisan, yang bukan copy-paste, yang bukan diary, dan setidaknya ada isi, setiap hari. Saya salut dengan semangatnya. Detha. Seorang mahasiswa, yang memiliki banyak mimpi.

Di ujung tulisannya, Detha menulis: "Apakah rekan-rekan sekalian cukup bernyali ikut serta dalam tantangan kecil kami?". Nah, bukankah itu sebuah "jualan" menurut orang Betawi.

"Jualan" itulah yang saya "beli". Sebagai seseorang yang sudah karatan lulus dari bangku kuliah, tanpa ada tantangan baku dari lingkungan - kerjaan di sekitar hitung menghitung dan manajemen - mana dekat dengan tulisan, karenanya tantangan Detha membuat saya bergairah (weits, jangat mikir jorok). Saya pertaruhkan harga diri saya - halah, lebay - daripada saya tidak menerima tantangan dan disebut tidak punya cukup nyali.

Jadi Detha. Saya terima tantanganmu. Satu hari satu artikel. Di mulai hari ini. Elo jual, gue beli nih!!!

Cag, 17 Feb 2011

eittt.... siapa nih yang jadi wasitnya???

hmm ... apa pembacanya gak bosan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun