Mohon tunggu...
Muhamad Bintang Rifkiawan
Muhamad Bintang Rifkiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

Pengamat Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna dan Filosofi di balik Tradisi Rokat Tase' di Sampang

6 Januari 2025   18:47 Diperbarui: 6 Januari 2025   19:09 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rokat Tase' bukan hanya tentang hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga tentang hubungan antarwarga. Dalam pelaksanaannya, masyarakat berkumpul, berbagi makanan, dan bersama-sama menjalankan ritual. Tradisi ini memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan, nilai yang sangat penting bagi komunitas nelayan yang saling bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup.

Proses Pelaksanaan yang Sarat Makna 

Tradisi Rokat Tase' biasanya dilaksanakan melalui tiga tahap utama:

1. Istigasah

Acara dimulai dengan doa bersama atau istigasah, di mana ayat-ayat suci Al-Qur'an dibacakan untuk memohon perlindungan dan keberkahan.

2. Pelarungan Sesaji

Pada inti ritual, sesaji diletakkan di perahu kecil. Setelah doa dan mantra dibacakan, perahu itu dilarungkan ke tengah laut, diiringi harapan dan doa masyarakat agar seluruh nelayan selamat dan rezeki mereka melimpah.


3. Pagelaran Kesenian

Sebagai penutup, diadakan pertunjukan seni tradisional seperti tari remo atau ludruk. Hiburan ini menjadi momen untuk merayakan kebersamaan dan mempererat hubungan antarwarga.

Filosofi Kehidupan yang Tercermin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun