Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[EMPSK] Padamu Terkadang Aku Belajar

16 Mei 2019   12:10 Diperbarui: 16 Mei 2019   12:24 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Rumah tak akan tergadai pada amuk masa, ketika muda belajar mencinta,  menua tak jarang mengumpan benci, saat kehilangan rasa, suka itu tergulung kuasa, begitu kita harus belajar menghitung kekurangan, yang kurang itu dengan tekun kau genapkan.

Padamu terkadang aku belajar menjadi rumah, membiarkan segala celoteh, dan membiarkan jelaga mengusap harga diri, ternyata aku terjaga, aku bukan apa-apa.

Padaku selalu roda, yang melindas segala tak jeda, ternyata hanya sedikit pembeda dari beratnya rumah tangga, manakala suatu waktu harus mengasuh kerja seperti bukan apa-apa, antara kekuatan, kau memiliki delapan kepala untuk mengeja, delapan mata membaca warna, delapan tangan dan kaki, menjaga segala, pada pulangku kau hangatkan aku dengan segelas canda, seakan lalu waktu tak menjadi pembeda, meski kau tak mengenal jeda. 

Membaca langkahku, seharusnya sangat kurang, pada kakimu berdiam surga, pada matamu tak pernah murka, biarkan peluh itu meresap poriku, jangan sampai terbit di mata, menjadi air yang menggaris luka, karena kita menua pada larutnya cinta.

Ujungakar052019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun