Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Langit dan Laut Pacar Siapa?

31 Januari 2019   10:31 Diperbarui: 31 Januari 2019   21:23 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ref. Foto : pixabay

"Bapak tak lagi bermimpi, Bu!" ceracau si anak. "Aku tetap memimpikan sepeda mini!"

* * *

Laut dan ombak kembali bersahabat dengan nelayan. Ikan-ikan juga menunjukkan kehadirannya di permukaan ombak. Sementara sebuah gundukan kuburan pertama di desa pantai itu, membiarkan hari berlalu bersama tawa. Di sebuah nisan kayu tertulis nama ZI AL. lahir tahun 15-1-1950, meninggal 1-15-2000. 

Saya akan memarahi tukang kayu yang mengukir nama itu di sini. Saya benar-benar akan mencincangnya. Tukang kayu yang brengsek. Dia telah memahat terlalu dalam hurup "P" di nisan itu, sehingga remuk dan terlepas. Awas saja kalau bertemu saya!

----sekian----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun