menarilah di sini, adinda
sebelum kapal merapat
ombak menebar hangat di dermaga
masihkah pluit kapal membangunkanmu?
aku masih ingin berlabuh di hatimu
betapa garang samudera mematahkan tiang demi tiang
aku kehilangan layar terampok karang
dan badai mengerkah sedikit buritan
ingin kutambal luka itu pada ramah tanganmu
ahai, adinda
biarku larut penat
saat cinta rehat
di pelukmu erat
dalam secangkir espresso
kita biarkan kapal dirawat dermaga
kapalku yang dielus halusmu
adinda tak lagi aku melarung hari tanpamu
Plg, 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!