Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Titik Pagi

11 Maret 2021   08:58 Diperbarui: 11 Maret 2021   09:10 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di titik pagi
melihat tatapmu mengurung sepi
tak ada kehangatan dari secangkir kopi
oh, ke mana hendak berlari
pada lekuk liku putaran hati
hingga saatnya nanti
bila janji
harus ditepati
pemilik cahaya akan memberi
beragam cinta bercemeti
bangkit dari mimpi
memeta kisah di selarik pagi


permulaan hari
karena nanti
cinta dan cita tak dapat mendustai
tunggulah aku meraut hati
kan aku persembahkan suatu hari
pada cinta hakiki
tak akan mati
pun di ujung belati
sebab selalu saja janji
harus ditepati
sampai nanti
bukti seorang lelaki
yang memiliki nyali
bukan banci

teruntuk salam
sebelum malam
menciptakan temaram
aku akan menghapus jelaga hitam
dari rindu yang kerap mencekam
pada libur yang kelam,
saat langit muram
pada hamil hujan
berharap cinta tak karam
meski ombak mendebam
sebelum diam
dian

Plg, 21-12-19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun