Tepi pagi seruput kopi sepotong ubi, masih merajut mimpi, berharap waktunya kembali, para pejalan menjemput hari dengan kekuatan, para pemimpi hanya menyeruput kopi dan sepotong ubi, inginnya berbual, asap menghalimun, lalu lesap lenyap, seiring hujan memburu dan menghapusnya.
Tepi pagi aku bukan pemimpi, seruput kopi sepotong ubi, aku makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan, sekarang ini mesti bergerak, berderap, kita adalah serdadu-serdadu.
Plg, 1221
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!