Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tepi Pagi

8 Januari 2021   08:39 Diperbarui: 8 Januari 2021   08:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepi pagi seruput kopi sepotong ubi, masih merajut mimpi, berharap waktunya kembali, para pejalan menjemput hari dengan kekuatan, para pemimpi hanya menyeruput kopi dan sepotong ubi, inginnya berbual, asap menghalimun, lalu lesap lenyap, seiring hujan memburu dan menghapusnya.

Tepi pagi aku bukan pemimpi, seruput kopi sepotong ubi, aku makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan, sekarang ini mesti bergerak, berderap, kita adalah serdadu-serdadu.

Plg, 1221

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun