Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bagaimana Kami Makan, Bang?

14 April 2020   23:01 Diperbarui: 14 April 2020   23:01 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Sebentuk wajah tiba-tiba muncul di balik tirai. "Eh, Abang sudah pulang? Alhamdulillah, Bang, Pak Jalal memberikan kita sembako serta susu si adek."

Saya terperanjat. Hampir sepuluh tahun lalu, saya berhasil mencuri lima ekor ayam Pak Jalal. Tapi sekarang balasannya apa? Air mata saya pun tumpah. Selain terharu mendapat bantuan darinya, saya juga terbayang nasib orang setaraf saya.  

Bagaimana mereka bisa bertahan di tengah wabah ini bila tidak ada Pak Jalal-Pak Jalal lain? 

Kelayapan bisa membuat orang seperti kami sakit, bahkan mati karena diserang wabah. Bertahan di rumah bisa membuat kami sakit, bahkan mati sebab kelaparan. Istri memeluk saya, dan kami menangis haru.

0o0o0sekian0o0o0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun