Mohon tunggu...
Tankulava
Tankulava Mohon Tunggu... Guru - Rifai el-Carbon

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Analisis

ORGANISASI: Kenapa Aku Harus Terlibat..?

31 Agustus 2020   04:48 Diperbarui: 31 Agustus 2020   15:26 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, didalam sebuah organisasi tentu para kadernya akan dilatih menggunakan retorika, sehingga mampu berargumentasi, menyampaikan aspirasi serta. Memberikan komentar dan saran, serta meyakinkan seseorang dengan retorika dan keilmuan yang ia punya. Dengan rangkaian kalimat yang tidak membuat orang lain tersinggung.

Public Speaking juga harus dibarengi dengan mentalitas dan emosional control. Dengan berkecimpung di dunia organisasi seseorang akan melatih mentalnya menghadapi orang banyak serta mengontrol emosi sehingga dirinya menjadi seorang publik speaking yang baik.

4. Relasi

images-48-5f4c344ed541df541420e706.jpeg
images-48-5f4c344ed541df541420e706.jpeg
Dalam pandangan ilmu pengetahuan, manusia memiliki beberapa pendapat dan argumen yang disesuaikan dengan metodologi yang dikembangkan. Penganut teori behaviorisme berpendapat bahwa manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Dasar pemikiran ini bahwa segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai proses belajar manusia terhadap lingkungan.

Sedangkan penganut teori psikoanalisis berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk homo volens yang memiliki keinginan-keinginan dan memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego). Id merupakan pembawaan sifat fisik biologis sejak lahir dan menjadi sumber energi yang memberikan kekuatan terhadap ego dan superego.

Ego adalah lingkup rasional yang berupaya menjinakkan keinginan dari id, dimana ego berupaya mengatur hubungan antara keinginan subjektif individual dan tuntunan objektif realitas sosial. Sedangkan superego berfungsi sebagai aspek moral dalam kepribadian dan selalu mengingatkan ego agar senantiasa menjalankan fungsinya sebagai pengontrol id.[6] Sedangkan manusia dalam pandangan teori kognitif berpendapat bahwa manusia adalah homo sapiens yaitu manusia sebagai makhluk yang bereaksi secara aktif dengan lingkungannya karena manusia merupakan makhluk yang berfikir.[7]

Relasi sangatlah penting dalam kehidupan. Dimana relasi ini lebih akrab dikenal dengan arti hubungan dan kerja sama. Manusia sangatlah membutuhkan hubungan antar sesama manusia maupun antara hamba dengan tuhannya. Sebab dalam penafsiran lain relasi adalah pengakuan terhadap sesuatu. Secara psikologis setiap manusia akan berbuat apa saja demi mendapatkan pengakuan dari orang yang ia tuju.

Manusia memiliki kelebihan dan kekurangan meskipun tergolong makhluk yang sepurna. Pentingnya relasi ini disaat kita tidak faham dan mengerti sesuatu, kemudian ada tempat kita untuk meminta pertolongan. Begitu juga disaat kemampuan kita yang terbatas sudah tidak memadai, kemudian bisa meminta bantuan kepada orang lain. Bayangkan jika manusia hidup sendiri. Pada akhirnya akan mati kesepian. Bahkan manusia pertama yang berada di surga pun merasa kesepian. Karena sudah menjadi sifat dasar manusi memili insting sosial.

Maka, dengan berorganisasi relasi akan bertambah banyak. Dan akan belajar serta memahami sifat manusia yang beragam rupa. Setidaknya dalam organisasi tersebut ia mendapatkan ilmu  disipliner, memenejemen diri, serta sifat toleran

Dari berbagai pendapat di atas, pandangan manusia disempurnakan oleh pendapat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk homo theopani atau makhluk berketuhanan yang diberikan kemuliaan dan kesempurnaan, hal ini disebabkan manusia diberikan potensi akal pikiran, dengan akal pikiran tersebut manusia dapat berfikir dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selain dibekali akal pikiran manusia diberikan potensi nafsu, dengan potensi nafsu jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan menciptakan kejelekan.[8]

Manusia merupakan makhluk Allah yang diciptakan sempurna dibandingkan dengan makhluk lain yang ada di bumi ini, kesempurnaan dan keistimewaan manusia tersebut merupakan karunia yang telah Allah berikan melalui potensi jasmaniah (tubuh), ruhaniah (spiritual), nafsiyah (jiwa) dan aqliyah (pikiran)[9], potensi tersebut yang dapat mengantarkan manusia sebagai makhluk berakal dan berfikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun