Mohon tunggu...
Ridya Az zahra
Ridya Az zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa Pemasaran Digital

Mahasiswi semester 4 jurusan Pemasaran Digital yang tertarik pada dunia marketing. Suka menulis dan berbagi cerita atau insight seputar tren pemasaran, media sosial, dan hal-hal menarik di sekitar dunia digital.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berisik Lewat Visual, Bukan Sekadar Kata-Kata: Begini Cara Fudgybro Bikin Cookie Bomb Jadi Bagian dari Lifestyle

4 Mei 2025   20:47 Diperbarui: 4 Mei 2025   20:47 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahap ini dinamakan attention, di mana kita mulai memberi perhatian penuh pada hal yang menarik mata, hingga muncul rasa penasaran yang mendorong kita untuk mencari tahu lebih jauh. 

Setelah itu, otak kita mulai membentuk harapan dan keinginan untuk segera mencicipinya secara langsung. Ini merupakan proses interpretation, ketika otak mengolah visual menjadi ekspektasi rasa, sehingga tanpa sadar membuat kita berpikir, "Ini pasti enak dan aku harus coba juga!"

Strategi Organik yang Bikin Fudgybro Makin Viral

Yang lebih genius lagi, strategi marketing Fudgybro tidak bergantung pada banyak iklan berbayar. Mereka hanya menciptakan momen menarik lewat penyajian cookie bomb, dan sisanya dipromosikan secara alami oleh pelanggan.

Sebagian besar dari mereka yang berhasil mendapatkan cookie bomb Fudgybro akan langsung mengunggahnya ke Instagram Story, TikTok, atau bahkan melakukan review ala food vlogger.

Kenapa? Karena ada kepuasan tersendiri saat menjadi bagian dari tren. Ada kebanggaan saat bisa berkata, "Akhirnya gue juga nyobain, guys!". Pada momen ini, yang dinikmati bukan hanya perpaduan rasa brownie yang lembut dan es krim yang manis, tetapi juga status sosial yang melekat dan membuktikan bahwa mereka sudah ikut merasakan hype yang viral. Dan seolah memberikan kesan bahwa belum sah menyandang predikat Gen Z kekinian kalau belum coba cookie bomb Fudgybro.

Semua Itu Dimulai dari Persepsi

Fudgybro berhasil menciptakan "keramaian" lewat visual yang menarik perhatian. Mereka paham betul bahwa di zaman sekarang, yang menggoda mata adalah yang juga menggoda isi dompet.

Sebelum lidah sempat mencicipi, otak sudah lebih dulu yakin "Ini pasti enak!". Itulah hebatnya kekuatan persepsi.

Persepsi dalam perilaku konsumen bukan cuma soal tampilan, tetapi tentang bagaimana suatu produk bisa membentuk emosi, keinginan, hingga identitas sosial. Fudgybro membuat cookie bomb jadi lebih dari sekadar makanan, tetapi menjelma menjadi simbol eksistensi dalam tren kekinian yang menyatakan bahwa 'gue bagian dari tren ini'.

Apakah kamu termasuk orang yang rela ngantri berjam-jam demi mencicipi cookie bomb Fudgybro, atau justru beli karena takut ketinggalan hype? 

Kalau kamu sudah pernah nyobain, cerita dong pengalamanmu! Menurut kamu, apakah brownie viral ini worth the hype dan worth it to buy?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun